Jakarta, Aktual.com – Belum lama ini Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melakukan kunjungan dinas ke Kepulauan Seribu, Selasa (27/9). Entah, memang kunjungan kerja atau ‘nyolong’ start kampanye Pilkada 2017 atau menebar isu SARA.
Apalagi, bekas Bupati Bangka Belitung itu dalam kunjungannya sempat menyinggung soal pemilihan bahkan menghina kitab suci Al Quran bagian Surat AI Maidah ayat 51 yang dipercaya oleh umat Muslim. Hal itu terlihat jelas dalam tayangan video Youtube yang diunggah Pemprov DKI tanggal 28 September 2016.
Seperti pada tayangan menit ke 23.44, Ahok berbicara dihadapan masyarakat Pulau Serbu menyinggung soal Pemilihan Kepala Daerah yang akan dilaksanakan pada 2017. Justru hal tersebut menyimpang dengan program budidaya ikan Kerapu yang diselenggarakan oleh Ahok.
“Jadi bapak ibu tak usah khawatir, pemilihan kan dimajuin. Jadi saya tidak terpilih, saya berentinya Oktober 2017. Jadi Program ini kita dijalankan dengan baik bapak ibu masih sempat panen dengan saya, sekalipun saya tidak terpilih sebagai Gubernur, jadi cerita ini saya ingin bapak ibu semangat,” ujar Ahok seperti yang dikutip redaksi, Kamis (6/10).
Namun demikian, Ahok malah kembali menyinggung soal Pilkada. Bahkan Ahok berharap warga Kepulauan Seribu tak usah khawatir dan jangan mau dibodohi dengan kitab Al-Quran surah Al-Maidah 51.
“Ahk, kalau Ahok tidak terpilih maka programnya bubar, tidak saya Oktober sampai 2017. Jadi jangan percaya orang, bisa saja didalam hati kecil bapak ibu gak bisa pilih saya. Padahal dibohongi pake Surat Al Maidah 51 macem-macem gitu. Jadi kalau bapak ibu perasaan gak bisa pilih Ahok takut masuk neraka, dibodohin, gak apa-apa.”
“Gak suka sama Ahok ini. Tapi programnya jalan, tapi gue gak enak sama programnya Ahok, gue punya utang budi, jangan. Kalau bapak ibu gak enak nanti mati pelan-pelan lho kena struk.”
Dia pun pesimisi dan mengembalikan kepada warga Kepulauan Seribu bila tak memilihnya di pertarungan Pilkada 2017. “Ini hak warga, Kebetulan saya gubernur, dan saya tidak ingin bapak ibu karena gak enak. Kebetulan kalau ibu bapak benci saya, terus colok saya, kalau coloknya satu saya kepilih lagi. Kalau benci yang banyak coloknya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid