AXA Mandiri (Istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai industri asuransi di ASEAN berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Kawasan Asia Tenggara. Menanggapi hal tersebut, Presiden Direktur AXA Mandiri Jean-Philippe Vandenschrick, berjanji untuk komitmen dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Demikian disampaikan Jean, melalui siaran pers yang diterima, Sabtu (10/12).

“Selama 13 tahun ini, AXA Mandiri telah menyediakan perlindungan bagi masyarakat dan memberikan kontribusi yang besar dalam membangun negeri” kata dia.

Ia mengakui jika pertumbuhan industri asuransi di tahun 2015 secara global mengalami perlambatan. Meski demikian, ia berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat melalui tiga fokus utama, yaitu:

Pertama, melalui fokus kerja nyata dalam melayani nasabah atau customer centricity. Tahun ini AXA Mandiri telah meluncurkan berbagai produk asuransi seperti Mandiri Elite Plan, Critical Illness dan Mandiri Mikro Sejahtera. Dan untuk lebih mendekatkan diri dengan nasabah, AXA Mandiri menambah kantor layanan nasabah di luar Jakarta, yaitu di kota Bandung dan Semarang.

Kedua, sejalan dengan dinamika era digital dimana kebutuhan masyarakat bergerak sangat dinamis, AXA Mandiri meluncurkan Easy Claim (layanan klaim via WhatsApp), e-policy dan Live chat.

Terakhir, sebagai bagian dari tanggung jawab sosial kepada masyarakat, dan sejalan dengan program pemerintah (OJK) guna meningkatkan literasi keuangan, AXA Mandiri mengadakan berbagai macam kegiatan, antara lain meningkatkan pengetahuan mengenai cara pengelolaan keuangan dan lingkungan, seperti Literasi keuangan kepada guru PAUD dan guru ekonomi tingkat SMA, AXA Mandiri juga telah melakukan kerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam mengembangkan profesi aktuaris agar dapat memenuhi kebutuhan 1000 aktuaris di Indonesia.

AXA Mandiri juga melaksanakan kegiatan sosial yang bertujuan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan berupa pelatihan dan pemberian tanaman Hydroponic kepada masyarakat di Kepulauan Seribu.

Selain itu, pada pertengahan tahun 2016, AXA Mandiri mengadakan kerja sama dengan MUI terkait literasi perencanaan keuangan syariah, melalui program “1 Juta Umat Mandiri”.

Hal ini dilakukan oleh AXA Mandiri karena berdasarkan survei terakhir OJK di tahun 2013, tingkat literasi asuransi syariah baru mencapai 7 persen dari 17 persen masyarakat yang punya literasi di sektor asuransi secara keseluruhan.

“Berikutnya, berbagai tantangan sudah berada di hadapan kita, salah satunya adalah tingkat literasi keuangan yang masih rendah yang menjadi tantangan tersendiri dalam peningkatan penetrasi produk dan layanan keuangan di Indonesia. Namun, segala tantangan tersebut menjadi pemacu utama bagi AXA Mandiri dan seluruh karyawannya untuk terus berkomitmen dalam melayani dan memproteksi masyarakat Indonesia, sekaligus turut berpartisipasi dalam membangun ekonomi Indonesia” tutup Jean-Philipe.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby