Jakarta, Aktual.com –
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam memiliki empat belas nama yang telah dirangkum dari berbagai ayat dan hadis. Seluruh nama-nama itu menunjukkan kebesaran dan keagungan sosok Rasulullah yang telah Allah sifati sebagai rahmat bagi alam semesta.

Berikut beberapa nama tersebut:
1. Muhammad
Inilah nama yang paling dikenal. Kata Muhammad berasal dari kata Hammada yang berarti memiliki banyak kelebihan hingga pantas untuk selalu dipuji. Kata Muhammad tertulis dengan jelas dalam kitab Taurat sehingga Nabi Musa pun berharap untuk menjadi umat dari Nabi Muhammad.

Dikisahkan dalam kitab Tabaqat karya Ibn Sa’ad bahwa Siti Aminah pernah bercerita, “Saat aku masih mengandung Muhammad, aku merasa seolah aku tidaklah hamil, aku tidak merasakan beban apapun dari kehamilan itu, yang aku tahu adalah bahwa aku telah berhenti haid. Suatu saat ada yang datang kepadaku, saat itu aku dalam keadaan setengah sadar, antara tidur dan bangun. Ia berkata kepadaku, ‘apakah kamu tidak sadar bahwa kamu sedang mengandung pemimpin bagi umat ini?”

Siti Aminah melanjutkan ceritanya, “Saat usia kehamilan sudah tua, orang itu datang lagi kepadaku. Ia berkata kepadaku, ‘Jika anak itu telah lahir ke bumi, ucapkanlah ini: Aku meminta kepada Sang Maha Esa agar Ia menjaganya dari makar orang-orang yang dengki kepadanya. Lalu berilah ia nama Muhammad!”

2. Ahmad
Kata Ahmad berasal dari kata Hamida yang artinya memuji. Kata Ahmad bisa diartikan sebagai orang yang paling banyak memuji tuhan, dan bisa juga diartikan sebagai orang yang paling pantas untuk dipuji. Nama Ahmad adalah nama yang disebutkan kepada Nabi Isa di dalam Injil dan dikisahkan juga di dalam al-Quran.

3. Al-Mutawakkil
Artinya adalah orang yang bertawakkal. Tidak heran, Rasulullah adalah orang yang dalam hidupnya selalu bertawakkal kepada Allah.
Dalam sebuah riwayat dari Imam Bukhari dikatakan bahwa Abdullah bin Umar ditanya mengenai sifat Rasulullah di Taurat, ia lalu berkata: Demi Allah. Rasulullah disifati di dalam Taurat seperti beberapa sifatnya di al-Quran (yang berbunyi) “Wahai Nabi, Sesungguhnya kami mengutusmu sebagai seorang saksi, seorang pemberi kabar baik sekaligus juga seorang pemberi peringatan. (Kau juga) seorang pelindung bagi orang-orang yang buta huruf, kau adalah hamba-Ku dan rasul-Ku, Aku menamaimu dengan nama al-Mutawakkil.

4. Al-Mahi
Artinya adalah yang menghapuskan, yang Allah menghapuskan kekufuran dengannya.
Rasulullah pernah bersabda, “Aku adalah Ahmad, aku juga adalah Muhammad, aku adalah al-Hasyir yang mengumpulkan seluruh umat manusia setelahku (dihidupkan kembali), dan aku adalah al-Mahi yang Allah hapuskan kekufuran melaluiku. Pada hari kiamat, bendera al-Hamd ada di tanganku, akulah pemimpin seluruh rasul, dan akulah yang memiliki syafaat mereka.

5. Al-Hasyir

6. Al-‘Aqib
Artinya adalah sebagai pengganti yang baik, yang datang setelah para rasul dan tidak ada nabi setelahnya. Ialah yang terakhir, penutup para nabi.

7. Al-Muqaffa
Artinya adalah yang mengikuti para nabi sebelumnya, yang menegaskan kebenaran ajaran-ajaran mereka.

8. Nabi al-Taubah(نبي التوبة)
Artinya adalah nabi yang ahli bertaubat.
Rasulullah adalah orang yang paling banyak beristighfar dan bertaubat untuk umatnya, dan Allah telah memudahkan bagi umat Rasulullah untuk bertaubat, yaitu dengan penyesalan dan kehendak kuat untuk berhenti dari hal tersebut. Taubat adalah hal yang berat untuk umat-umat sebelum Rasulullah, di dalam al-Quran dijelaskan bahwa taubatnya Bani Israil ketika menyembah patung lembu adalah dengan membunuh diri.

9. Nabi al-Rahmah(نبي الرحمة)
Artinya adalah nabi yang penuh rahmat.
Yang diutus sebagai rahmat untuk alam semesta. Karenanya, Allah merahmati penduduk bumi, baik yang beriman maupun yang tidak beriman. Allah merahmati kaum yang beriman dengan kemenangan di akhirat karena mengikuti ajarannya, dan Allah merahmati kaum yang tidak beriman dengan mengakhirkan adzab mereka ke hari akhir, tidak seperti kaum-kaum sebelum umat Rasulullah yang dijatuhkan adzab di masa kehidupan mereka.

10. Nabi al-Malhamah(نبي الملحمة)
Kata Malhamah dalam bahasa arab berarti peperangan, maksudnya adalah bahwa Allah memberikan hak kepada Rasulullah dan umatnya untuk berperang membela diri mereka dan memperjuangkan agama mereka dengan peperangan. Hal itu berbeda dengan umat-umat terdahulu yang mana Allah sendiri yang melindungi orang-orang beriman dan memperjuangkan agama dari kaum-kaum yang menentang agamanya dengan menghancurkan mereka dan menurunkan adzab kepada mereka.

11. Al-Fatih
Artinya adalah yang membuka. Melalui Rasulullah, Allah membuka pintu hidayah bagi manusia, Allah memberikan hidayah bagi orang-orang yang ingkar terhadap ketuhanan dan hari akhir, dan pada hari akhir nanti Rasulullah adalah orang yang pertama kali dibukakan baginya pintu surga, orang yang pertama kali berhak masuk surga.

12. Al-Amin
Artinya adalah yang dipercaya. Ia adalah orang yang dipercaya oleh Allah untuk menyampaikan risalah dan ajaran-Nya kepada umat manusia. Dan gelar al-Amin telah diberikan oleh orang-orang Arab sebelum Rasulullah diangkat menjadi rasul.

13. Al-Basyir al-Nadzir
Artinya adalah yang memberi kabar baik dan memberi peringatan. Rasulullah memberikan kabar baik kepada orang-orang yang beriman kepadanya bahwa mereka akan mendapatkan balasan yang baik di akhirat kelak, dan Rasulullah memberikan peringatan bagi orang-orang yang telah mendengar seruannya namun tidak mau beriman kepadanya bahwa kelak akan ada adzab yang menanti mereka di akhirat kelak.

14. Cahaya (Nur, Siraj)
Di dalam al-Quran, Allah menyebut Rasulullah sebagai cahaya yang terang dan menerangi.

Allah berfirman:
يٰأَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيْرًا وَدَاعِيًا إِلَيْهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا
Artinya: Wahai Nabi, kami telah mengutusmu sebagai seorang saksi, sebagai seorang pemberi kabar baik dan pemberi peringatan, sebagai seorang penyeru kepada Allah, dan sebagai cahaya yang memberi penerangan. (al-Ahzab: 45-46)

Allah berfirman:
قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللهِ نُوْرٌ وَكِتَابٌ مُبِينَ
Artinya: Telah datang kepada kalian dari Allah, cahaya dan kitab yang memberikan penjelasan. (al-Maidah 15).

Penulis: Fahmi Hasan

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid