Jakarta, Aktual.com — Twitan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, di twitter Jumat (1/1) mendapatkan perhatian warga pengguna internet aktif atau biasa disebut netizen. Di situs jejaring sosial pertemanan itu, Kaesang diketahui meretweet twitan ayahnya, Presiden Jokowi. Kata-kata ‘kecebong’ menjadi pangkalnya.

Hingga Sabtu (2/1) dini hari, pukul 02.45 Wib, hastag #TangkapKaesang bertengger di posisi lima trending topik pengguna Twitter di Indonesia.
“Ternyata hestek #PapaMintaKodokMontok bikin papa harus #TangkapKaesang #TangkapKaesang #TangkapKaesang,” cuit #SaveDemocrazy dalam akunnya @peppramu.
“Ayo bongs…. gw bantuin, bongs #TangkapKaesang booooog cebooooogs,” kata MaknyaKucing melalui akunnya @nonarray.
“klo gw maklum yes, karena kapasitas otak cebong hanya 2mg, yg keterlaluan itu ya si kaesang,” sambung MaknyaKucing.
“Ini jadi mau #TangkapKaesang? Kalo dipikir2 ga adil jg buat Bang Ongen yg ditangkap gegara ngomong “kecebong”,” twit Setio Darmadi dalam @SetioDarmadi.
“Aku melu wae #tangkapkaesang,” komen CHILLI PARI CATERING dalam akunnya @Chilli_Pari.
“Tancaaappp… Eh, tangkap… #TangkapKaesang #TangkapKaesang,” twit pengguna twitter lain, Yu’ Na melalui @Nana26310.
Perhatian netizen berawal dari cuitan Presiden Jokowi dalam akun twitternya @jokowi. Dalam kunjungannya di Pulau Raja Ampat Presiden mengetweet ‘Pulau Pianemo Raja Ampat, sangat indah. Surga kecil di Tanah Papua – jkw’.
Kaesang Pangarep merespon cuitan ayahnya melalui akun twitternya, @kaesabgp. Yakni dengan mengatakan ‘Pak, bukan bermaksud untuk tidak sopan tapi kalo cari kecebong bukan disitu tempatnya’.
Respon Kaesang yang menyebut kata ‘kecebong’ itulah yang kemudian mendapatkan perhatian netizen. Istilah ‘kecebong’ ini sebelumnya ramai disebut-sebut di media sosial sebagai label terhadap pendukung Jokowi pada Pilpres 2014.
Tidak ada keterangan lanjutan atas penyebutan ‘kecebong’. Meski ada yang mengaitkannya dengan kegemaran Presiden memelihara kodok sejak menjadi Walikota Solo hingga menjadi Presiden RI.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan