Guangzhou, Aktual.com – Sebagian mahasiswa yang tengah menempuh studi di South China University of Technology di Guangzhou yang berasal dari luar Tiongkok mengaku sudah tidak betah berada di Guangzhou, Tiongkok akibat cuaca dingin ekstrem ini.

Menurut Sugat Maharjan mahasiswa South China University of Technology asal Nepal seperti diceritakan Firmana Tri Andika salah mahasiswa asal Indonesia, bahwa teman-temannya tersebut ingin kembali ke negara asalnya akibat cuaca dingin ini.

“Semua teman saya pingin balik ke negaranya masing-masing, karena cuaca diluar perkiraan. Lebih dingin,” ucapnya kepada Aktual.com, Rabu (27/1).

Seperti diketahui, cuaca dingin ekstrem melanda sejumlah wilayah di Tiongkok. Akibatnya banyak warga yang mengaku kedinginan hebat akibat badai salju ini.

Seperti diutarakan Firmana Tri Andika, salah mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh studi di South China University of Technology di Guangzhou mengaku bahwa dalam tiga hari ini suhu dingin di kota terbesar kedua di Tiongkok mencapai minus 20 derajat bahkan pernah menyentuh angka minus 15 derajat.

Tiongkok mengahadapi musim dingin paling buruk, menurut sejarah, dalam 30 tahun terakhir di beberapa tempat. Dengan alasan keselamatan, pemerintah dan media menyampaikan bahwa kegiatan belajar di sekolah-sekolah yang ada di negara itu dihentikan dan para petugas darurat disiagakan, Kamis (21/1).

Artikel ini ditulis oleh: