Jakarta, Aktual.com — Bank Indonesia (BI) melihat, secara teori dengan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), jenis premium dan solar sebesar Rp500 per liter mestinya dapat menekan laju inflasi bulanan.

Sehingga diprediksi, April nanti laju inflasi bisa rendah. Namun dengan catatan, pihak pemerintah tidak boleh lepas tangan tetap harus menjaga komponen-komponen yang memengaruhi laju inflasi, seperti volatile food (volatilitas harga pangan) dan tarif transportasi.

Menurut Deputi Gubernur Senior (DGS) BI, Mirza Adityaswara, untuk menekan inflasi tidak cukup hanya menurunkan harga BBM, tapi juga peran pemerintah harus dapat menekan tarif angkutan umum.

“Secara teori memang betul penurunan harga BBM akan turunkan inflasi. Tapi perlu kerja keras, antara lain, agar pihak pengelola transportasi mau meng-adjust tarifnya lebih rendah,” tutur Mirza di kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat (1/4).

Memang, kata dia, dengan adanya penurunan harga BBM ini, pemerintah berjanji akan menyesuaikan tarif transportasi. Namun, tantangan ke depan tidak semudah itu. Justru tak hanya itu tak hanya tarif transportasi, volatile food juga harus dapat dikendalilan.

Mengingat di kuartal kedua nanti akan memasuki periode bulan puasa dan Idul Fitri. Dan di periode itu, masa panen raya sudah terlewati. Sehingga tetap harus mewaspadai volatilitas harga pangan.

“Faktanya, laju inflasi month on month (mom) terus tinggi. Februari, deflasi 0,09, dan Maret lalu inflasi 0,19. Maka perlu mewaspadai (volatile food) ini, tidak hanya padi, bisa dari komponen cabai atau bawang,” jelas Mirza

Untuk itu, lanjut dia, pemerintah harus kerja keras menekan inflasi, tidak semata-mata karena sudah menurunkan harga BBM. Karena faktor seperti, produksi dan distribusi pangan, serta masalah kredibilitas pemerintah menjadi hal yang penting.

Apalagi memang, kata Mirza, berdasar siklus, inflasi di kuartal kedua itu lebih tinggi dari kuartal pertama. Apalagi memang tren Februari ke Maret inflasinya mulai meninggi.

“Memang laju inflasi dilihat dari sisi pergerakan ekonomi biasanya kuartal II lebih tinggi dibanding kuartal I. Ya, mudah-mudahan penurunan harga BBM ini bisa membantu menurunkan inflasi,” pungkas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka