Jakarta, Aktual.com — Yayasan Bimbingan Mandiri Indonesia merayakan 26 tahun pelayanannya, terutama dalam membantu para petani miskin, lewat gelaran lokakarya dan galeri di Wisma Centrum Metro, Lampung, dan beragam kalangan menghadiri acara yang digelar Yabima secara sederhana ini.
Aspan, Dewan Pengurus Yabima, di Metro, Selasa (01/12), mengatakan bahwa 26 tahun adalah waktu yang tidak pendek bagi sebuah lembaga untuk merefleksikan lembaga yang berdiri pada tanggal 28 Oktober 1989. Perayaan ulang tahun Yabima secara sederhana itu digelar pada hari Senin (30/11).
Yabima sampai saat ini telah mendampingi 60 kelompok tani, empat organisasi massa, empat koperasi dan satu asosiasi koperasi simpan pinjam (Aksip) yang tersebar di Kabupaten Lampung Timur, Lampung Tengah, dan Tulangbawang, serta di Sumatera Selatan yaitu dua desa di Muarapadang Jalur 20 Kabupaten Banyuasin, dan tiga desa di Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Sebagian besar pendampingan adalah kepada petani miskin di wilayah-wilayah terpencil dengan akses yang minim terhadap air bersih, sanitasi, dan kesehatan.
Beberapa petani dilatih untuk menjadi kader-kader komunitas dalam bidang tertentu, dan telah ada 167 sukarelawan kesehatan ternak, 20 kader pertanian organik, juga telah ada tiga pabrik kompos dengan kapasitas 2 ton per hari untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan.
“Kami perlu terus untuk merefleksikan pelayanan Yabima di tengah masyarakat selama 26 tahun terakhir untuk mendapatkan inspirasi bagi perjalanan Yabima ke depan,” ujar Aspan pula.
Selain menggelar perayaan, beragam bazar menampilkan berbagai produk kelompok dampingan Yabima.
Produk-produk pertanian, seperti pupuk organik, beras organik, dan produk lainnya mendominasi gelaran bazar itu.
Putu Sudane, salah seorang peserta yang menjadi dampingan Yabima mengatakan bahwa Yabima senantiasa mendukung perjuangan masyarakat dalam mendorong kemandirian petani.
“Yabima adalah sahabat petani dalam susah maupun senang,” ujarnya lagi.
Yabima (Yayasan Bimbingan Mandiri) Indonesia berdiri sejak tanggal 28 Oktober 1989 di Metro, Lampung. Misi Yabima adalah untuk menguatkan organisasi rakyat, agar mereka dapat mengelola berbagai sumber daya di sekitar mereka dan mengungkap nilai-nilai komunitas untuk kemandirian yang holistis.
Yabima dimandatkan bekerja di Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, dan Bangka Belitung. Visi Yabima untuk komunitas di wilayah itu adalah meningkatkan pendapatan kaum tani melalui integrasi pertanian-peternakan dan meningkatkan partisipasi mereka dalam pemerintahan daerah.
Nilai-nilai yang hendak dibangun Yabima dalam strategi dan tata kelola program yang ada di masyarakat adalah asketisme untuk berbagi, keadilan yang berpihak, spiritualitas, pendidikan, keadilan gender, penguatan organisasi rakyat, lembaga keuangan lokal, dialog untuk partisipasi, sensitif etnis, dan akuntabilitas.
Artikel ini ditulis oleh: