Ambon, Aktual.com – Para nelayan desa Nisa ikut membantu evakuasi penumpang kapal motor Putri Ojes, yang mengalami gangguan mesin dalam pelayaran dari desa Waraka, pulau Seram pada 18 Oktober 2016 ke pulau Nila, Kabupaten Maluku Tengah.
Salah seorang tokoh masyarakat desa Waipia Semmy Kosten, mengatakan, berdasarkan koordinasi dengan Semuel Miru yang melakukan pencarian bersama tim Basarnas Ambon diberitahu bahwa tiga penumpang, termasuk pemiliknya Asaria Lakotani dievakuasi ke desa Nisa setelah ditemukan di perairan Tehoru, pulau Seram.
“Tiga penumpang dengan KM Putri Ojes ditemukan sekitar pukul 13.00 WIT. Mereka dievakuasi ke desa Nisa, sedangkan KM Putri Ojes dibiarkan terapung karena memprioritaskan keselamatan ketiganya.,” ujar dia di Ambon, Selasa (25/10).
Semuel bersama Yacop Toportawi sempat mengayuh sampan selama satu hari satu malam, yang kemudian tiba di perairan desa Abubu pada Sabtu (22/10) pagi, sekitar pukul 07.00 WIT, selanjutnya ditolong warga setempat. Berdasarkan cerita Semuel, kata Sammy ternyata KM Putri Ojes sempat ditolong para nelayan Taiwan.
Armada mereka sempat ditarik para nelayan Taiwan yang tidak berbendera saat berada di posisi Werinama, kabupaten Seram Bagian Timur. Semuel mengatakan, mereka mengenali itu nelayan Taiwan karena salah satu anak buah kapal mengaku berasal dari pulau Jawa, sehingga pemilik KM Putri Ojes, Asaria Lakotani yang juga jurumudi armada tersebut meminta bantuan mereka.
KM Putri Ojes sempat ditarik sehingga terlihat lampu di pulau Nusalaut, selanjutnya dipotong tali sehingga armada tersebut mengapung. Asaria berulang kali memohon agar KM Putri Ojes ditarik hingga pesisir pulau Nusalaut. Namun, mereka berkeberatan dengan alasan khawatir lautnya dangkal.
“Kemungkinan para nelayan Taiwan itu khawatir beroperasinya KRI dari TNI – AL sehingga keberatan untuk membantu hingga perairan pulau Nusalaut sehingga memutuskan tali yang sebelumnya diikat di kapal mereka.”
Dia berkeinginan melakukan pencaharian Asaria, Frangki Lakotani dan Randi Palikyawi bersama tim Basarnas Ambon yang telah memasuki hari keempat. “Beta (saya) telah melaporkan diri ke kantor Basarnas Ambon pada Minggu (23/10) dan menyatakan siap menuntun tim mengintensifkan pencaharian KM.Putri Ojes dengan tiga penumpang lainnya,” kata Semuel.
Warga Waipia ini berasal dari Pulau Teon, Nila dan Serua yang dievakuasi pemerintah ke Pulau Seram pada 1978 karena mempertimbangkan kondisi gunung berapi Lawwakarwa. Saat panen cengkih maupun hasil perkebunan lainnya warga Waipia ke Pulau TNS untuk memanen.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu