Jakarta, Aktual.com – Politisi PDIP Eva Kusuma Sundari menyesalkan adanya sekelompok orang yang berusaha menyerang calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, saat melakukan kampanye di kawasan Rawa Belong, Jakarta Barat kemarin.
Bahkan, calon gubernur petahana itu harus dievakuasi dengan angkot untuk menghindari kelompok massa yang menolak kedatangannya tersebut.
“Saya sedih, kultur hukum sudah rusak, anarkis. Para kelompok intoleran tersebut membusukkan demokrasi, mengabaikan tahapan pilkada yang resmi,” ujar Eva di Jakarta, Kamis (3/11).
Terkait peristiwa tersebut, Eva mengaku kader dan relawan PDIP ikut marah dan ingin memberikan perlawanan. Namun, kata dia, hal itu ditahan oleh elit-elit PDIP agar tidak memperkeruh suasana.
“PDIP berusaha keras menahan kemarahan para satgas dan kader yang sudah mau turun memberikan perlawanan,” katanya.
Anggota Komisi XI DPR ini pun menyerahkan sepenuhnya peristiwa yang dialami Ahok tersebut kepada pihak Kepolisian, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Eva berharap, tahapan Pilkada DKI Jakarta 2017 berjalan dengan kondusif dari berbagai hal. Untuk itu, menurutnya, PDIP tidak alan terpancing oleh oknum-oknum yang berusaha memprovokasi melalui penolakan terhadap Ahok.
“Tapi sementara kita yakin bahwa polisi mampu mengendalikan keadaan. PDIP tidak mau terpancing karena kita inginkan pilkada yang gembira dan milik bersama, semata berisi kegoatan-kegiatan yang memicu akal sehat,” tandasnya.
(Laporan: Nailin)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka