Jakarta, Aktual.com – Gempa susulan di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) terus terjadi. Sejak gempa berkekuatan 6,4 skala richter pada Rabu (7/12) pagi, tercatat sudah terjadi 35 kali gempa susulan.
Gempa susulan terbesar tercatat terjadi di wilayah Aceh Jaya dengan kekuatan 4,7 skala richter dengan kedalaman 15 km.
“Paling besar itu di Aceh Jaya dengan kekuatan 4,7 skala richter, tapi tidak ada kerusakan dan korban jiwa akibat hal itu,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, dikantornya, Jakarta, Kamis (8/12).
Disampaikan, gempa susulan adalah hal yang biasa terjadi setelah gempa pertama terjadi. Namun kecil kemungkinannya gempa susulan tersebut berkekuatan lebih besar dari gempa pertama.
Saat ini, kata Sutopo, BNPB tengah memfokuskan melakukan pencarian di tiga wilayah terdampak gempa masing-masing di Bireun, Pidie dan Pidie Jaya.
Kepala Badan Geologi, Ego Syahrial, sebelumnya sudah memprediksi terjadinya gempa susulan setelah gempa pertama. Seperti halnya Sutopo hari ini, ia menyatakan gempa susulan kekuatannya. Namun begitu masyarakat dihimbau tetap waspada pasca gempa bumi susulan.
Ego menjelaskan, gempa di Aceh terjadi akibat pergerakan lempeng Hindia dan Eurasia. Dalam peta kebencanaan, Aceh masuk kategori merah karena terdapat patahan aktif, sehingga masyarakat harus waspada.(Soemitro)
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid