Nelayan tradisional membenahi alat tangkap, jaring pukat usai melaut di Pantai Kampung Jawa, Banda Aceh, Sabtu (23/1). Dalam anggaran tahun 2016, Kementerian Perikanan dan Kelautan memberikan bantuan kapal sebanyak 3.450 unit untuk nelayan tradisional. ANTARA FOTO/Ampelsa/foc/16.

Jakarta, Aktual.com – Dewan Perwakilan Rakyat RI menjadi tuan rumah penyelenggaraan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly Caucus ke-9, yang rencananya akan digelar di Hotel Fairmont, Jakarta, pada 17-20 Juli mendatang. Sebanyak 10 Parlemen negara ASEAN telah menyatakan hadir dalam pertemuan ini.

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR RI Juliari Batubara mengatakan, topik utama yang mencuat dalam kaukus kali ini adalah mengenai kerja sama kelautan. DPR RI mengangkat hal ini mengingat visi Indonesia yang bertekad menjadi poros maritim global. Ini menjadi penting mengingat 80 persen kawasan Asia Tenggara didominasi oleh laut.

“Ini juga merupakan wujud nyata AIPA membahas isu kelautan dalam upaya pencapaian Goal 14 dari Sustainable Development Goals yakni Conserve and sustainably use the oceans, seas and marine resources for sustainable development,” kata Juliari, Kamis (13/7).

Juliari menambahkan, pemanfaatan dan kerja sama dalam mengelola sumber daya kelautan sangat penting bagi kehidupan dan terkait erat dengan keamanan pangan, lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

Pada kesempatan itu, jelas Juliari, DPR juga memfasilitasi agar pemerintah dapat memberikan kesempatan menginformasikan mengenai visi kelautan yang dimiliki, upaya kerja sama hingga penegakan hukum bersama di laut, terutama dalam hal pemberantasan Illegal, Unreported, Unregulated Fishing dengan menghadirkan Deputi I Bidang Koordinasi Kelautan Maritim Kementerian Koordinator Kemaritiman, Arief Havas Oegroseno sebagai pembicara dalam isu terkait.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu