Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol Syafruddin menerima kunjungan Imam Masjidil Haram Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari beserta rombongan di kantor DMI, Jakarta, Rabu (4/7/2018). Imam Masjidil Haram Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari menganggap Indonesia seperti negara kedua karena hubungan panjang yang kuat antara Arab Saudi dengan Indonesia. Kunjunga Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari juga untuk menghadiri Pertemuan Ulama dan Dai se-Asia Tenggara, Afrika dan Eropa V yang diselenggarakan di Jakarta. AKTUAl/Tino OKtaviano

Jakarta, Aktual.com – Imam Masjidil Haram Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari menganggap Indonesia sudah seperti negara kedua baginya, karena hubungan panjang yang kuat antara Arab Saudi dengan pihak-pihak di negeri ini.

“Ada hubungan yang kuat antara Arab Saudi dan Indonesia dan bagaimana ukhuwah Islamiyah terbangun,” kata Syekh Hasan yang diterjemahkan Umar Makka dari Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia, di Jakarta, Rabu (4/7).

Syekh Hasan mengatakan kunjungannya ke Indonesia, selain untuk memperkuat hubungan antara Arab Saudi dengan pihak-pihak di negeri ini, juga untuk menghadiri Pertemuan Ulama dan Dai se-Asia Tenggara, Afrika dan Eropa V yang diselenggarakan di Jakarta.

Dia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang telah mempermudah kedatangannya dan sangat senang agenda pertamanya setiba di Indonesa adalah mengunjungi Dewan Masjid Indonesia.

“Mudah-mudahan pertemuan dengan orang-orang (pihak-pihak) yang mengurus masjid merupakan pintu kebaikan,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Polisi Syafruddin mengatakan, Indonesia ini dengan Arab Saudi memiliki hubungan erat yang sangat panjang karena ulama-ulama di negeri ini menimba ilmu di negara tersebut.

“Kebanyakan ulama dan dai Indonesia adalah lulusan Mekkah dan Madinah, selain Kairo,” katanya.

Tentang masjid-masjid di Indonesia, Syafruddin mengatakan kebanyakan dibangun dan diurus oleh masyarakat. Sama sekali tidak ada kontrol pemerintah terhadap masjid-masjid.

Syafruddin mengatakan seluruh masjid dan mushalla di Indonesia tetap terjaga dan dia menjamin bahwa masjid-masjid tetap berada di dalam rel dan kesuciannya sebagai rumah Allah.

“Masjid di Indonesia dikelola oleh orang-orang baik yang tulus ikhlas menjaga tempat ibadah,” katanya.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan