Jakarta, Aktual.com – VP Corporate Comunnication Pertamina, Adiatma Sardjito menyatakan Kemampuan Pertamina dalam hal penggunaan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) tak bisa diragukan lagi.

Menurutnya Pertamina mempunyai banyak pengalaman dalam hal penerapan teknologi EOR, sehingga tidak kalah dengan CPI yang telah mengajukan proposalnya dengan penawaran teknologi EOR secara full scale yang diklaim akan mampu meningkatkan produksi hingga 500.000 BOPD.

“Pertamina sangat mampu dan punya banyak pengalaman dengan teknologi EOR,” ujar Adiatma.

Secara terpisah Anggota Komisi VII DPR, Ramson Siagian meminta pemerintah memberikan Blok Rokan kepada Pertamina sebagai wujud untuk mendukung dan memperkuat bisnis BUMN.

Pada akhirnya ujar Ramson, jika BUMN Migas sehat dan kuat akan berkontribusi jauh lebih besar untuk memberikan layanan selama keberadaan negara.

“Harusnya kita prioritaskan Pertamina supaya Pertamina bisa lebih besar. Nantikan yang menerima manfaat rakyat. Kalau dikasih ke Chevron, apa bisa dia disuruh-suruh seperti Pertamina yang banyak menanggung beban penugasan dari pemerintah,” kata Ramson.

Baca selengkapnya:http://www.aktual.com/pertamina-dijegal-blok-rokan-berpeluang-kembali-ke-tangan-asing/

Untuk diketahui blok yang saat ini dikontrak dan dioperatori oleh PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI), pada bulan ini akan diputuskan nasibnya siapa yang akan dipercaya oleh pemerintah untuk menjadi kontraktor berikutnya. Sejauh ini pemerintah mengaku hampir semua Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang beroperasi di Indonesia menaruh minat pada blok yang ada di provinsi Riau itu, maklum saja memang Blok Rokan kandungannya cukup menjanjikan, meskipun sudah dieksploitasi oleh CPI selama hampir 50 tahun (sejak 09 Agustus 1971), namun produksinya masih menjadi penyumbang terbesar dari produksi minyak nasional.

Mengacu kepada data Satuan Kerja Khusus Migas (SKK Migas) per 31 Desember 2017, Blok Rokan menduduki peringkat teratas dengan perolehan 28 persen dari realisasi lifting nasioanal sejumlah 801.400 barel oil per day (BOPD). Sehingga tak heran Blok Rokan menjadi primadona buruan banyak KKKS.

Pada posisi saat ini secara resmi operator eksisting yakni CPI dan Pertamina telah mengajukan proposal untuk memperoleh Brok Rokan, keduanya telah dipanggil oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menyampaikan paparan.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta