Jakarta, aktual.com – Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan, menepis rumor yang beredar bahwa partainya tidak solid mendukung pemenangan pasangan Prabowo Subianto/Sandiaga Uno pada Pemilu Presiden 2019.
“Pemilu anggota legislatif dan Pemilu Presiden 2019 dilaksanakan serentak, itu membuat konsekuensi di lapangan harus jeli dan strateginya kuat. Dalam hal itu, kalau ada yang menanyakan, kami tegaskan bahwa Demokrat solid bersama tim ini,” kata Hinca usai pertemuan dengan para sekjen koalisi Prabowo/Sandi di Jalan Daksa, Jakarta, Rabu (21/11) malam.
Ia menjelaskan beberapa alasan mengapa Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) baru mengampanyekan Prabowo/Sandi pada bulan Maret 2019, salah satunya waktu kampanye Pilpres sangat Panjang, tujuh bulan.
Menurut dia, waktu efektif kampanye Pilpres adalah 45 hari, sehingga sangat tepat ketika SBY memulai kampanye pada awal Maret 2019 dan Pilpres berlangsung pada tanggal 17 April 2019.
“Di awal biarlah kami dahulu, biarkan SBY muncul pada saat yang tepat,” ujarnya.
Hinca menjelaskan bahwa pihaknya saat ini terus berkoordinasi dengan parpol koalisi Prabowo/Sandi memastikan bagaimana masing-masing memperkuat teritori peta politik dan bisa saling menguatkan kekuatan.
Menurut dia, hal tersebut juga dilakukan Gerindra, PAN, PKS, dan Partai Berkarya sehingga tiap malam perwakilan partai terus berkoordinasi, sifatnya ada yang tertutup dan terbuka.
“Kalau ada yang tanya apakah setengah hati, tidak, ini sikap bulat. Sekali kami tanda tangan bersama-sama, ini sampai selesai pertarungan,” katanya.
Selain itu, Hinca mengatakan bahwa SBY akan keliling kembali Pulau Jawa mulai 23 hingga akhir November 2018 untuk memastikan mesin partai siap dan solid sampai pada waktunya, yaitu Maret 2019 untuk memenangkan Prabowo/Sandi dalam kontestasi Pilpres.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: