Karyawan jasa penukaran uang asing menunjukkan dolar Amerika di Masayu Agung, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (2/8/2018). Nilai tukar rupiah terhadap dolar atau kurs kembali menurun, yakni dari sebelumnya sebesar Rp 14.734 per USD pada Kamis (30/8/2018) naik menjadi Rp 14.800 per USD pada pukul 07.00 WIB. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan nilai tukar rupiah akan melemah dibayangi kekhawatiran batalnya perundingan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China.

“Isu Huawei dikhawatirkan membuat kesepakatan perdagangan antara AS-China yang akan dilangsungkan pada 30 Januari besok di Washington DC, bisa mengalami kebuntuan,” ujar Lana di Jakarta, Selasa (29/1).

Pembahasan kesepakatan perdagangan AS-China kali ini untuk menentukan kelanjutan perang dagang antara AS-China yang dimulai sejak 1 Juli 2018 lalu dengan rencana pengenaan tambahan tarif impor menjadi 25 persen untuk impor barang-barang dari China senilai 200 miliar dolar AS.

Terkait isu Huawei, saat ini semakin melebar dengan tuduhan AS terkait pelanggaran perdagangan perusahaan itu dengan Iran yang terkena sanksi dari AS, pencurian rahasia perdagangan, dan pencurian teknologi dari T-Mobile AS. Tuduhan-tuduhan tersebut menjadi pengajuan perkara pada Pengadilan Tinggi di negara bagian Washington, AS.

Saat ini Chief of Financial Officer (CFO) Huawei sedang mengalami tuntutan hukum di pengadilan Vancouver, Kanada. AS meminta ekstradisi CFO tersebut ke AS.

Artikel ini ditulis oleh: