Jakarta, Aktual.com – Mantan Menko Kemaritiman, Rizal Ramli menyindir Presiden Jokowi dengan perkataan Pemimpin yang sudah cacat secara moral karena kebohongannya kepada publik, sudah tidak layak untuk menyampaikan janji-janji baru.

“Jika pemimpin memiliki sejarah dan warna kebohongan, yang bersangkutan tidak lagi memiliki kredibilitas untuk membuat janji-janji baru. Janji-janji baru untuk kedaulatan pangan dan kedaulatan keuangan tidak akan kredibel, karena pemimpin yang sudah sangat sering berbohong tidak layak untuk membuat janji baru,” tegas Rizal di kediamannya, Jakarta, Sabtu (16/2).

Menurut Mantan Menko Ekuin era Presiden Gusdur itu, jika kebohongan pribadi maka korbannya adalah orang per orang. Akan tetapi jika kebohongan kepada publik maka korbannya adalah rakyat/masyarakat.

“Contoh berjanji akan stop impor pangan, ternyata malah impor jor-joran saat panen. Akibatnya rakyat petani dirugikan. Berjanji akan bangun industri mobil nasional Esemka, ternyata tidak jadi. Akibatnya harapan dan kebanggaan publik hancur,” lanjut nya.

Kemudian kata Rizal berjanji dalam visi-misinya akan menolak utang baru, kurangi utang luar negeri. Ternyata malah sebaliknya, utang luar negeri tahun 2014 Rp3.560 triliun saat ini bertambah menjadi Rp5.275 triliun. Dan kebohongan-kebohongan lainnya yang dapat diperiksa sendiri di jejak digital.

“lndonesia adalah negara yang besar, memerlukan pemimpin yang jujur dan berintegritas. Kata-kata adalah ungkapan karakter, doa, dan harapan. Sulit bagi pemimpin yang tidak jujur untuk dapat dihormati di dalam maupun luar negeri,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan