Jakarta, Aktual.com – Direktur Ekskutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo mengatakan bahwa pemilu yang demokratis, jujur dan adil adalah harapan seluruh rakyat. Namun, atmosfir politik jelang Pemilu Serentak 2019 masih diwarnai berbagai persoalan yang bisa mengancam masa depan demokrasi.
“Beragam kabar bohong (hoaks), ujaran kebencian dan isu SARA masih menjejali ruang publik sejak awal kampanye hingga saat ini,” katanya kepada aktual, Rabu 96/3).
Selain itu menurutnya, berbagai peristiwa yang mengusik rasa keamanan telah mewarnai proses pelaksanaan pemilu.
Di sisi lain, telah berkembang opini yang membentuk persepsi publik seolah ada kecurangan yang dilakukan secara sistematis dalam penyelenggaraan pemilu serentak 2019.
“Opini tentang kecurangan pemilu dibangun atas adanya kecurigaan tentang berbagai kebijakan dan peristiwa dari mulai isu DPT ganda, eKTP tercecer, kotak suara terbuat dari kardus, isu 7 kontainer surat suara tercoblos, hingga isu mobilisasi warga negara asing untuk memilih,” paparnya.
Selain itu sambung Karyono, opini tentang ketidaknetralan aparat sipil negara, TNI/POLRI dan kepala daerah seolah memperkuat adanya dugaan kecurangan pemilu.
Artikel ini ditulis oleh: