Jakarta, Aktual.com – Pemilu Serentak 2019 tinggal menghitung hari. Bersamaan dengan itu, kondisi sosial masyarakat dan ruang publik hampir setiap hari disuguhi hal-hal negatif seperti berita palsu (hoaks), ujaran kebencian (hatespeech), intimidasi dan teror psikologis yang dapat mengancam pelaksanaan pesta demokrasi.

Pengamat Politik Senior LIPI, Indria Samego mengatakan Pemilu adalah pesta rakyat. Tapi, pesta ini tak mencerminkan pesta sebenarnya. Dia lantas menyinggung adanya salah satu Capres yang menggebrak meja saat kampanye.

“Kemarin kita msialnya mendengar calon presiden menggebrak-gebrak meja, itu emosi sesaat. Cuma penafsiran publik bisa bermacam-macam. Apalagi dengan adanya media sosial yang memberikan kesempatan kita menilai,” ujar Indria ditulis Rabu (10/4).

Selain itu, Indria juga menyinggung pernyataan Amien Rais yang mengatakan akan menggerakkan people power jika ada kucurangan pada Pilpres ini. Dia juga mengatakan adanya pernyataan “perang total” sebagaimana disampaikan Moeldoko.

“Saya melihat ini sangat mempengaruhi rasa aman masyarakat. Harapan kita dari Pemilu ke Pemilu demokrasi naik kelas,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: