Jakarta, Aktual.co — Politikus PDI Perjuangan, TB Hasanuddin mengatakan agar Presiden mendengarkan suara maupun kajian publik terkait kinerja kabinetnya yang dinilai tidak sesuai dengan visi misi Nawa Cita maupun Trisakti.
“Yang diharapkan, pak Jokowi mendengakan suara publik dan kajian-kajian dari publik. Sehingga harapan yang tinggi kepada beliau itu menjadi kenyataan, karena presiden perlu memiliki pembantu yang profesionalnya sangat tinggi,” kata Hasanuddin, di Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (13/5).
Ketika ditanyakan, kapan waktu yang tepat untuk melakukan perombakan kabinet itu, Ketua DPD PDIP Jawa Barat ini menganalogikan sebagai seorang komandan prajurit yang ingin mengganti anak buahnya dimana akan mengahadapi jalur kritis, maka harus melalui jalur itu dulu.
“Saya bekas prajurit dalam melintasi jalur kritis harus melawati dulu, baru nanti akan diganti. Nah, kita kan akan menghadapi hari raya, sebagai kondisi yang kritis maka harus dilalui dulu. Tetapi resikonya, bila nanti komandannya kejeblos,”
“Menurut yang banyak orang, di bidang ekonomi, tetapi saya melihat dan saya baca dan dengar dalam beberapa hal dari hasil penelitian adanya titik lemah yang harus diperbaruhi. Bukan hanya orang tetapi strategi penanganan ekonomi yang perlu diperhatikan,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang