Jakarta, Aktual.co — PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) meraih pinjaman kredit modal kerja dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) senilai total Rp1,37 triliun. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Keuangan Risiko & Teknologi Informasi Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra

“Fasilitas tersebut terdiri dari kredit modal kerja impor (KMKI) atau penangguhan jaminan impor (PJI) senilai maksimum Rp1 triliun,” kata Askhara kepada wartawan, Minggu (4/1).

Kemudian, kata dia, senilai maksimum US$30 juta atau setara dengan Rp375 miliar sebagai fasilitas kredit KMKI/PJI/irrevocable standby loan (SLBC).

“Fasilitas pinjaman jangka pendek semua, untuk working capital, serta membeli minyak dari Pertamina,” ujarnya.

Berdasarkan keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia, pemberian pinjaman tersebut merupakan transaksi afiliasi antar perusahaan BUMN tersebut. Di mana,  Garuda dikenakan bunga sebesar 11% per tahun untuk pinjaman dalam bentuk rupiah yang dimanfaatkan untuk KMKI, sementara 8,5% per tahun untuk PJI. Serta suku bunga sebesar 6% per tahun untuk pinjaman dalam mata uang dolar yang dimanfaatkan untuk KMKI, dan 2,25% per tahun untuk PJI.

Askhara melanjutkan, pihaknya masih menunggu izin dari Bank Indonesia (BI) atas rencana emisi obligasi global senilai US$500 juta yang akan diterbitkan kuartal I/2015. Manajemen telah mengajukan izin pinjaman komersial luar negeri (PKLN) kepada BI sejak akhir tahun lalu. Perseroan juga telah menunjuk penjamin pelaksana emisi atau underwriter yakni DBS Bank Singapura dan Standard Chartered Bank.

“Izin masih belum keluar dari BI dan BUMN,” imbuhnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka