Puluhan ribu Umat muslim melaksanakan salat Subuh dalam rangkaian aksi 112 bela Islam di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (11/2). Salat subuh dan zikir bersama ini dihadiri oleh calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, yakni nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno. AKTUAL/Tino Oktaviano
Puluhan ribu Umat muslim melaksanakan salat Subuh dalam rangkaian aksi 112 bela Islam di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (11/2). Salat subuh dan zikir bersama ini dihadiri oleh calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, yakni nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Lingkar Study Mahasiswa (LSM) Nusa Tenggara Barat (NTB) prihatin terhadap kondisi pemimpin bangsa saat ini. Pasalnya, seseorang pemimpin dengan jelas melakukan pelecehan terhadap kitab suci agama yang telah memberi sumbangsih besar atas negara Indonesia.

Ketua Lingkar Study, Indra Saputra memuturkan, Al-Qur’an  merupakan wahyu Tuhan dan sumber sistim nilai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu Al Quran memiliki pedoman yang mengatur tentang kehidupan yang diyakini oleh kebanyakan masyarakat indonesia. Maka tidak sepantasnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) merendahkannya dan menjadikan ayat-ayat Al-Quran sebagai alat politik untuk memperolok-olok lawan politiknya.

“Seorang Ahok yang menjalankan pemerintahan di DKI Jakarta dengan penuh arogansi dan kesewenang-wenangan telah lancang merendahkan Al-Qur’an dan Ulama. Padahal, kita ketahui bahwa Ulama merupakan pewaris Rosul sebagai penerima wahyu dari Tuhan yang maha esa,” katanya dalam keterangan yang diterima Aktual di Jakarta, Sabtu (19/2).

Bangsa Indonesia, lanjutnya, merupakan bangsa yang beradab dan menjunjung tingggi nilai-nilai luhur, kebijaksanaan serta kearifan sebagai warisan Peradaban kehidupan manusia yang luhur dan memiliki budi pekerti.

Karena itu, dia menyerukan kepada segenap elemen agar bergabung menuntut keadilan di depan Gedung DPR/MPR RI pada Selasa 21 Februari 2017.

“Kesewenang-wenangan dan kebiadaban Ahok menggusur rakyat miskin serta merendahkan sumber sistim nilai berbangsa (Agama) harus dilawan,” tegasnya.

Selain itu, dia melihat upaya sekolompok masyarakat dan penguasa mendorong Ahok sebagai salah satu calon Gubernur DKI merupakan tindakan yang melanggengkan kesewenangan-wenangan.

Adapun diantara tuntutan yang disampaikan yakni agar Ahok segera ditangkap dan tuntaskan kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok.

(Reporter: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Eka