Reklamasi Teluk Jakarta (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com – Pakar Ilmu Kelautan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Alan Frendy Koropitan, Ph.D. mengaku heran dengan tantangan debat yang dilontarkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait reklamasi Teluk Jakarta.

Dimana Ahok menantang pihak yang menentang reklamasi Teluk Jakarta untuk berdebat dengannya dengan memberikan alasan-alasan penolakan.

Saat dikonfirmasi mengenai ucapan Ahok, Alan sebagai salah satu pihak yang mengkritik proyek reklamasi di Teluk Jakarta, pun ikut gerah.

Ditegaskan dia, sebagai akademisi, fungsinya adalah untuk menjelaskan konteks keilmuan terkait implikasi dari reklamasi.

Sedangkan fungsi pemerintah, ujar dia, mengatur supaya pembangunan itu adil dan merata serta menjamin keberlanjutan lingkungan.

Lalu fungsi negara adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan seterusnya.

“Jadi, sebagai akademisi saya meyakini sesuai bidang keilmuan bahwa reklamasi itu berimplikasi tidak baik bagi keberlanjutan lingkungan dan secara makro tidak adil dalam pembangunan,” ucap dia, kepada Aktual.com, Minggu (4/10)

Alan juga menanggapi pernyataan Ahok bahwa reklamasi dilakukan untuk membersihkan kondisi Teluk Jakarta yang sudah kotor.

Kata dia, jika ingin membenahi laut, banyak cara yang bisa dilakukan berdasarkan pendekatan sains.

“Jika dengan penjelasan saya tersebut kemudian dianggap sebagai penentang reklamasi dan ditantang debat, maka jadi aneh. Saya menjalankan fungsi sebagai akademisi,” ujar dia.

Tak lupa Alan mengutip istilah Yunani “Arete” yang dalam bahasa Indonesia adalah kebajikan. “Arete artinya menjalankan fungsi sebagaimana seharusnya. Jadi jalankanlah kebajikan sesuai fungsi masing-masing, jika memang itu baik maka pasti harmoni,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: