Munich, Aktual.com – Aksi unjuk rasa yang digelar kelompok serikat buruh di Kota Munich, Jerman berakhir dengan tragedi yang memilukan. Tatkala sebuah mobil yang dikemudikan pemuda pencari suaka dari Afganistan menghantam kerumunan para pengunjuk rasa itu yang juga sedang menggelar mogok kerja.

Akibat serangan brutal pelaku yang menggunakan mobil jenis mini cooper tersebut, mengakibatkan setidaknya 30 orang pengunjuk rasa terluka, dan beberapa diantaranya mendapat cedera serius dan masih dalam kondisi kritis.

Dilansir dari Al Jazeera dan Sky News, insiden tragis ini terjadi di selatan Kota Munich, Jerman pada Kamis malam (13/2) waktu setempat, atau hanya beberapa jam sebelum dibukanya konferensi keamanan internasional di kota itu, yang akan dihadiri oleh berbagai pemimpin dunia, termasuk Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Selain itu, peristiwa ini juga terjadi sepuluh hari sebelum Jerman menggelar pemilihan parlemen pada 23 Februari 2025.

Aparat kepolisian sendiri berhasil meringkus pelaku di lokasi kejadian, setelah sebelumnya melepaskan beberapa tembakan ke arah mobil pelaku, hingga kemudian mobil berhenti dan meringkus pelakunya. Pelaku diidentifikasi bernama Farhad, seorang pemuda berusia 24 tahun asal Afghanistan yang sedang mencari suaka di Jerman.

Pihak kepolisian menilai pelaku memiliki ”indikasi motif ekstremis” dan penyelidikan telah diserahkan ke kantor kejaksaan regional. Sementara surat kabar Der Spiegel yang mengutip sumber keamanan melaporkan bahwa pria itu diyakini telah mengunggah konten ekstremis daring sebelum serangan itu.

Tersangka disebutkan telah tiba di Jerman pada tahun 2016, pada puncak masuknya migran massal ke Eropa. Namun permintaan suakanya ditolak oleh otoritas Jerman, meski ia mendapat pekerjaan dan dapat tetap tinggal secara legal di negara itu.

Sementaraitu, seorang saksi mata bernama Alexa Graef menuturkan mobil pelaku memang tampak sengaja menabrak kerumunan. Dari berbagai foto yang tersebar di media sosial tampak mobil pelaku yang sudah rusak berada di tengah jalan, sedangkan para korban bergeletakan di jalan berikut berbagai barang-barang milik para korban yang berserakan, seperti sepatu, kacamata, selimut termal, kursi roda,
dan kereta bayi.

Seorang saksi mata lainnya, yang turut serta dalam aksi protes mengatakan kepada situs berita BR 42 bahwa ia melihat seseorang tergeletak di bawah mobil setelah kendaraan itu melaju ke arah kerumunan. Saksi tersebut juga menyebutkan bahwa polisi menembaki jendela mobil untuk menghentikan kendaraan tersebut. Saksi lain menambahkan bahwa seorang pria ditembak dan kemudian dibawa pergi oleh aparat kepolisian.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan, pelaku tidak boleh diberi keringanan hukum dan harus diusir dari Jerman setelah diproses atas kejahatannya. Ia juga mengutuk serangan mengerikan itu dan berjanji akan memberikan konsekuensi yang berat.

”Dari sudut pandang saya, sudah cukup jelas, penyerang ini tidak bisa mengandalkan belas kasihan, dia harus dihukum dan harus meninggalkan negara ini,” kata Scholz kepada wartawan.

Insiden mobil menerjang kerumunan orang sebelumnya juga pernah terjadi di Jerman baru-baru ini, tepatnya pada Jumat malam 20 Desember 2024 lalu. Peristiwa yang dikenang sebagai insiden pasar Malam Natal ini terjadi di Kota Magdeburg Jerman, dimana seorang pria asal Arab Saudi menabrakkan mobilnya ke tengah kerumunan orang yang sedang berbelanja di pasar natal itu sehingga menewaskan dua orang dan melukai sedikitnya 70 orang.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain