Jakarta, Aktual.com — Berbakti kepada orang tua merupakan wujud rasa syukur dan terima kasih kita kepada orang tua yang sudah merawat kita. Memiliki jasa serta peran yang begitu besar dan banyak di dalam kehidupan kita, maka kewajiban seorang anak untuk membalas budi kebaikan ibu dan bapak.

Berikut, Aktual.com hadirkan beberapa keutamaan seorang anak berbakti kepada orang tuanya:

1. Surga ada di bawah telapak kaki ibu

Kiasan dan peribahasa “Surga di bawah telapak kaki ibu” tak hanya sebuah ungkapan kosong belaka. Namun hal tersebut mempunyai tujuan.

Arti yang sangat penting, bahwa kita harus berbakti kepada orang tua, terutama kepada ibu. Karena ridha ibu menjadi ridha Allah SWT dan murka ibu menjadi murka Allah SWT.

أَنَّ جَاهِمَةَ جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَدْتُ أَنْ أَغْزُوَ وَقَدْ جِئْتُ أَسْتَشِيرُكَ فَقَالَ هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَالْزَمْهَا فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلَيْهَا

Jahimah pernah datang kepada Nabi Muhammad SAW, lalu mengatakan, “Ya Rasulullah SAW, aku ingin berperang dan sungguh aku datang untuk meminta pendapatmu.”

Beliau bertanya, “Apakah Engkau masih memiliki ibu?”Ia menjawab, “Ya.” Maka beliau pun bersabda, “Tetaplah bersamanya karena sesungguhnya Surga ada di kakinya.” (HR. Ibnu Majah dan An Nasa’i).

2. Memperoleh ampunan dari Allah SWT
Barangsiapa berbakti kepada orang tua, maka ampunan Allah SWT akan datang dengan mudah kepada-Nya.
الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ

“Siapa yang mendapati salah satu dari kedua orang tuanya kemudian ia tidak diampuni, maka Allah SWT telah menjauhkannya (dari rahmat)” (HR. Ahmad).

3. Taat kepada orang tua adalah bentuk ketaatan kepada Allah SWT
طَاعَةُ اللَّهِ طَاعَةُ الْوَالِدِ، وَمَعْصِيَةُ اللَّهِ مَعْصِيَةُ الْوَالِدِ
“Taat kepada Allah SWT (salah satu bentuknya) merupakan taat kepada orang tua. Durhaka terhadap Allah SWT (salah satu bentuknya) adalah durhaka kepada orang tua” (HR. Thabrani).

Orang tua yaitu sumber pahala kita. Berbaktilah kepada orang tua, dan Allah SWT akan memberikan keselamatan dunia akhirat baginya.

4. Amal yang paling utama
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu ia mengatakan:
سَأَلْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا . قَالَ ثُمَّ أَىُّ قَالَ ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ . قَالَ ثُمَّ أَىُّ قَالَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ

Aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Amalan apa yang paling dicintai Allah SWT?” Beliau menjawab, “Salat pada waktunya.” Aku melanjutkan, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Lalu aku bertanya lagi, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Berjihad di jalan Allah SWT.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Dalam Hadis pun jelas disebutkan bahwa amalan yang paling utama salah satunya adalah berbakti kepada kedua orang tua.

5. Memiliki nilai jihad
Dari Abdullah bin Ash ia mengatakan,
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَاسْتَأْذَنَهُ فِى الْجِهَادِ فَقَالَ أَحَىٌّ وَالِدَاكَ . قَالَ نَعَمْ . قَالَ فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ

Seorang laki-laki datang kepada Nabi Muhammad SAW lalu meminta kepada beliau untuk berjihad. Maka beliau bersabda, “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” ia menjawab, “Ya.” Beliau pun bersabda, “Maka bersungguh-sungguhlah dalam berbakti kepada keduanya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Berbakti kepada orang tua dapat bernilai jihad, maka berbaktilah kepada orang tuamu dengan sungguh-sungguh.

6. Ridha Allah SWT menjadi ridha orang tua
Taatilah apa kata orang tua, karena ridha Allah SWT adalah ridha orag tua, seperti sabda Rasulullah SAW :
رِضَا الرَّبِّ فِى رِضَا الْوَالِدِ وَسَخَطُ الرَّبِّ فِى سَخَطِ الْوَالِدِ

“Keridhaan Tuhan ada pada keridhaan orang tua dan kemurkaan Tuhan ada pada kemurkaan orang tua” (HR. Tirmidzi).

7. Pahala Hijrah
أَقْبَلَ رَجُلٌ إِلَى نَبِىِّ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ أُبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِ وَالْجِهَادِ أَبْتَغِى الأَجْرَ مِنَ اللَّهِ. قَالَ فَهَلْ مِنْ وَالِدَيْكَ أَحَدٌ حَىٌّ. قَالَ نَعَمْ بَلْ كِلاَهُمَا. قَالَ فَتَبْتَغِى الأَجْرَ مِنَ اللَّهِ. قَالَ نَعَمْ. قَالَ فَارْجِعْ إِلَى وَالِدَيْكَ فَأَحْسِنْ صُحْبَتَهُمَا
Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW lalu berkata “Saya berbai’at kepadamu untuk berhijrah dan berjihad, aku mengharapkan pahala dari Allah SWT.” Beliau bertanya, “Apakah salah satu orang tuamu masih hidup?” Ia menjawab, “Ya, bahkan keduanya masih hidup.” Rasulullah bertanya lagi, “Maka apakah kamu masih akan mencari pahala dari Allah?” Ia menjawab, “Ya.” Maka beliau pun bersabda, “Pulanglah kepada kedua orang tuamu lalu berbuat baiklah dalam mempergauli mereka.” (HR. Muslim).

Dari Hadis tersebut dapat kita ambil arti bahwa lebih baik kita tinggal bersama orang tua atau dekat dengan orang tua agar kita dapat selalu menjenguk mereka sebagai wujud bakti kita terhadap mereka.
8. Pintu masuk Surga kita

Rasulullah SAW bersabda:
الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ
“Orang tua adalah paling pertengahan dari pintu-pintu surga. Jika kamu mau, sia-siakanlah pintu itu (kau tidak mendapat surga) atau jagalah ia (untuk mendapatkan pintu surga itu).” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

9. Bentuk taubat kepada Allah SWT
Dengan berbati kepada orang tua, dapat menjadi perwujudan taubat kita kepada Allah SWT.

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu ia mengungkapkan
أَتَى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى أَصَبْتُ ذَنْبًا عَظِيمًا فَهَلْ لِى مِنْ تَوْبَةٍ قَالَ هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ. قَالَ لاَ. قَالَ هَلْ لَكَ مِنْ خَالَةٍ. قَالَ نَعَمْ. قَالَ فَبِرَّهَا
Seorang laki-laki datang menghadap Nabi lalu berkata, “Sesungguhnya aku telah melakukan satu dosa yang sangat besar. Apakah aku bisa bertaubat?” Beliau balik bertanya, “Apakah engkau masih memiliki ibu?” ia menjawab, “Tidak.” Beliau bertanya lagi, “Apakah engkau masih memiliki bibi (saudari ibu)?”ia menjawab, “Ya.” Maka beliau bersabda, “Maka berbaktilah kepadanya.” (HR. Tirmidzi).

10. Panjang umur dan lancar rezeki
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِى عُمْرِهِ وَيُزَادَ لَهُ فِى رِزْقِهِ فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambah rezekinya, maka hendaklah ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan menyambung silaturahim” (HR. Ahmad).

Tidak hanya silaturahmi, berbakti kepada orang tua membawa kelancaran rezeki dan memanjangkan usia. Baca : Ini faktor-faktor penyebab terhalangnya rezeki.

Artikel ini ditulis oleh: