Jakarta, Aktual.com — Kepala BNPT Komjen Tito Karnavian mengatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah membentuk satuan tugas (satgas) pembebasan sepuluh warga Indonesia yang disandera oleh kelompok militan Abu Sayyaf.

Dia mengatakan Satgas tersebut terdiri dari unsur Polri, TNI, BIN, BNPT, dan Kementerian Luar Negeri.

Menurut jenderal bintang tiga yang baru saja mendapatkan kenaikan pangkat itu, semua pihak akan bekerja menurut keahliannya masing-masing untuk bekerja dalam pembebasan sandera.

Diantaranya, ada yang melakukan langkah diplomasi, mencari informasi, dan mempersiapkan tindakan.

‎”Saya tidak memiliki otoritas untuk memberikan statement. Semua statement harus satu pintu dari satgas yang dibentuk wapres‎,” kata dia di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/4).

Meski demikian, tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi) BNPT pada satgas tersebut, menurut Tito, ialah menggali informasi seluk-beluk jaringan Abu Sayyaf itu.

‎”Informasi tersebut kami teruskan kepada tim yang dipimpin oleh Bapak Wakil Presiden sehingga kita tidak melakukan operasi-operasi lain,” tambahnya.

Dia pun mengaku, Jusuf Kalla sering mengadakan pertemuan tertutup dan memberikan evaluasi pada satgas tersebut.

Jusuf Kalla, kata Tito, bahkan menyediakan sejumlah opsi tindakan ataupun langkah preventif pada satgas tersebut.

“Oh iya, ada beliau (wapres) menyiapkan cara bertindak satu, cara bertindak dua, cara bertindak tiga, garisnya apa saya tidak bisa sampaikan,” tandas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby