Wapres Jusuf Kalla (kiri) bersama ketua DPD Irman Gusman meninggalkan ruangan usai menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2015 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (24/11). Pertemuan Tahunan Bank Indonesia yang mengangkat tema Sinergi untuk Percepatan Transformasi itu Bank Indonesia tetap akan melanjutkan upaya pendalaman pasar keuangan yang telah dirintis sebagai opsi sumber pembiayaan dan dapat meredam gejolak eksternal yang diproyeksi masih bakal terjadi. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nz/15

Jakarta, Aktual.com — Pakar hukum pidana dari Universitas Islam Indonesia (UII), Mudzakkir menyebutkan, seharusnya perilaku keluaga Wakil Presiden Jusuf Kalla yang telah bersedia bertemu dengan petinggi Freeport, James R Moffet dijaga.

Seharusnya, ujar dia keluarga Kalla tahu diri jika Freeport tengah bermasalah dengan pemerintah. Pertemuan tersebut menurutnya memicu terjadinya ‘conflict of interest’.

“Iya jelas karena prisnis pejabat dan keluarganya harus tahu diri dong. Karena saat bersamaan dengan masalah Freeport,” sesal Mudzakkir saat dihubungi, Selasa (22/12).

Dengan adanya pertemuan itu, sambung Mudzakkir, Kalla dianggap telah melanggar kode etik. Terlebih jika politikus senior dari partai Golkar itu mengetahui atau mengizinkan adanya pertemuan itu.

“Kalau atas sepengetahuan Wapres atau seizin, itu suatu tindakan itu sempurna pelanggaran etiknya,” ujar dia.

Kalla sendiri tidak membantah bahwa pengusaha asal Kota Makassar, yang masih kerabatnya menggelar pertemuan dengan petinggi Freeport Jim Bob atau James R Moffet beberapa waktu lalu.

Anehnya, Kalla menyebut pertemuan yang digelar itu seharusnya tidak dipersoalkan. Toh menurut dia pertemuan kedua belah pihak itu merupakan pertemuan yang lazim dilakukan antarpengusaha dalam rangka peningkatan ekonomi. Bahkan, kata dia, kalau perlu pertemuan dalam rangka peningkatan ekonomi bisa dilakukan setiap hari.

“Tidak ada lobi-lobi tertentu. Yang salah kalau minta sesuatu. Kalau perlu tiap hari ketemuannya,” ujarnya seusai menggelar rapat dengan para gubernur seluruh Sulawesi, Minggu, 20 Desember 2015 di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Justru pembelaan itu berbading balik terhadap Setya Novanto, yang juga sebagai petinggi Partai Golkar. Sikap tersebut berbeda, ketika Novanto terbelit kasus papa minta saham, dengan ‘keluarga JK minta saham Freeport’. Justru Kalla meminta hal tersebut tak dipersoalkan.

Beberapa waktu lalu, dua pengusaha asal Kota Makassar, yakni Aksa Mahmud dan Erwin Aksa, bertemu dengan petinggi Freeport. Aksa Mahmud dan Erwin Aksa merupakan kerabat dekat Wapres Jusuf Kalla. Keduanya merupakan ipar dan keponakannya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu