Aktivis dari Lembaga Zakat Dompet Dhuafa saat melakukan kegiatan sosialisasi kepada pengunjung car free day di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (29/5/2016). Aksi ini dalam rangka mengajak warga untuk berzakat menyambut bulan Ramadan.

Jakarta, Aktual.com – Bank Indonesia (BI) menggelar Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) 2017, pada Jumat (25/8), di Makassar mengangkat tema “Mendorong Pengembangan Kewirausahaan dan UMKM Berbasis Syariah”. Fesyar 2017 merupakan bagian dari rangkaian acara menuju Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2017 di Surabaya yang akan dilangsungkan pada November 2017.

“Ekonomi dan keuangan syariah merupakan suatu konsep inklusif yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat untuk menggerakkan roda perekonomian. Ekonomi dan keuangan syariah menjunjung tinggi keadilan, kebersamaan, dan keseimbangan dalam pengelolaan sumber daya,” ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam keterangan resmi nya di Jakarta, ditulis Sabtu (26/8).

Menurutnya, Sistem ekonomi dan keuangan syariah yang diperkuat dengan kebijakan dan perangkat instrumen yang tepat dapat mendukung distribusi sumber daya dan kesempatan, mengoptimalkan investasi yang berdaya guna, dan mendorong partisipasi sosial untuk kepentingan publik.

“Sektor keuangan sosial syariah yaitu zakat, infaq, sadaqah, dan wakaf (ZISWAF) jika dioptimalkan dapat berfungsi sebagai mesin penggerak baru bagi pembangunan bangsa Indonesia,” jelasnya.

ZISWAF jika dikelola dengan tepat akan dapat berperan aktif dalam mewujudkan distribusi pendapatan dan distribusi kesempatan, serta pemberdayaan masyarakat secara inklusif.

Bank Indonesia bersama dengan Majelis Ulama Indonesia, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional telah merumuskan tiga pilar yang menjadi strategi utama pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

“Ketiganya adalah pilar pengembangan ekonomi syariah, pilar pendalaman pasar keuangan syariah, dan pilar penguatan riset, asesmen dan edukasi termasuk sosialisasi dan komunikasi,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka