Foto multi eksposure fase gerhana bulan terlihat di Jakarta, Rabu (31/1). Fenomena gerhana Super Blue Blood Moon ini terjadi 150 tahun sekali. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Muhamad Sadly mengatakan peristiwa gerhana bulan yang terjadi pada 28 Juli 2018 dini hari merupakan peristiwa langka, karena merupakan gerhana bulan total terlama pada abad ke-21.

“Gerhana dimulai ketika piringan bulan memasuki penumbra bumi pukul 00.13 WIB. Bulan terlihat memerah dan mencapai puncak gerhana bulan pada pukul 03.22 WIB,” kata Sadly di sela-sela pemantauan gerhana bulan total di Gedung A BMKG, Jakarta, Sabtu (27/7).

Sadly mengatakan piringan bulan berwarna merah saat gerhana bulan total disebabkan cahaya matahari yang dihamburkan atmosfer bumi, kemudian cahaya merahnya diteruskan ke bulan.

Peristiwa bulan merah akan berakhir pada pukul 04.13 WIB ketika piringan bulan kembali memasuki penumbra bumi. Gerhana bulan selesai pukul 06.30 ketika bulan meninggalkan penumbra bumi.

“Proses gerhana bulan terjadi selama enam jam 17 menit, dengan gerhana bulan total mencapai 103 menit merupakan yang terlama hingga lebih dari 100 tahun ke depan,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid