Sejumlah kendaraan melintasi ruas jalan tol lingkar luar Jakarta W2 di Jakarta, Selasa (18/9). Pemerintah akan menerapkan kebijakan integrasi transaksi tol sebagai tahapan menuju transaksi tol menerus atau multi lane free flow (MLFF) yang akan diberlakukan pada akhir September 2018, penggunaan tol JORR sepanjang 76 km akan dikenakan satu tarif yakni Rp 15.000 untuk kendaraan golongan I, sedangkan untuk kendaraan golongan II dan III yakni Rp 22.500 dan untuk kendaraan golongan IV dan V akan dikenakan tarif Rp 30.000. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengatakan tol gratis sulit dijalankan di Indonesia karena pemeliharaan jalan tersebut membutuhkan pembiayaan yang belum bisa ditanggung pemerintah.

“Kalau negara maju menggratiskan tol karena cadangan pemerintahnya banyak dan pajaknya dinaikkan sangat tinggi,” kata anggota BPJT Koentjahjo Pamboedi di Jakarta, Selasa (12/2).

Menurut dia, pajak di negara maju tinggi sekali sampai-sampai masyarakat di sana tidak kuat membayar pajak warisan.

Anggota BPJT tersebut juga beralasan bahwa pemeliharaan jalan tol dilelang oleh pemerintah kepada pihak pemelihara yang berani menanggung dan mengurusi pemeliharan jalan tol.

“Jadi pendapatannya itu kita kelola setidaknya agar bisa terpelihara jalan tol tersebut,” katanya. Koentjahjo mengatakan kalau tol ini digratiskan akan membutuhkan biaya pemeliharaan yang sangat tinggi.

“Semua kendaraan seperti angkot, motor dan sebagainya akan masuk ditambah lagi harus memperbaiki lubang-lubang di jalan tol, ini membuat pemerintah tidak akan sanggup untuk membiayainya,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: