Jakarta, Aktual.com — Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan, belum ada penambahan pasukan dalam Operasi Tinombala untuk memburu anggota kelompok Santoso di Palu, Sulawesi Tengah.

“Tidak ada (penambahan pasukan),” kata Badrodin usai mengikuti ucara penyambutan delegasi Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (10/2).

Kapolri menegaskan, Operasi Tinombala yang merupakan gabungan TNI dan Polisi akan tetap dilanjutkan dan dipimpin oleh Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Polisi Idham Aziz.

Badrodin mengakui bahwa ada satu anggota polisi dan dua anggota kelompok Santoso yang meninggal dalam kontak senjata di Desa Sangginora, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Selasa (9/2).

“Ada dua dari kelompoknya Santoso yang meninggal dan anggota kita tertembak kemudian sampai di rumah sakit dan tidak tertolong,” ujar Kapolri.

Badrodin mengungkapkan kedua anggota Santoso yang tewas ini belum diketahui identitasnya. “Mereka pasti gak punya identitas, nanti kita akan selidiki siapa yang meninggal ini. Dari situ akan bisa kita ketahui apakah anggota lama atau anggota baru,” kata Badrodin.

Baku tembak antara personel yang bertugas dalam Operasi Tinombala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah dan kelompok sipil bersenjata yang diduga anggota kelompok Santoso kembali terjadi di Desa Sangginora, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Selasa (9/2) sekitar pukul 10.00 WITA, menewaskan dua anggota kelompok bersenjata dan seorang polisi.

Pemimpin Operasi Tinombala Poso Kombes Pol Leo Bona Lubis kepada wartawan di Markas Kepolisian Resor Poso mengatakan kejadian itu bermula dari informasi intelijen tentang keberadaan sekelompok orang yang mencurigakan di Desa Sangginora.

Kepolisian kemudian mengerahkan aparatnya untuk melakukan penjagaan dan mencari orang-orang yang dilaporkan menggunakan mobil warna hitam itu.

Personel yang bertugas dalam Operasi Tinombala berhasil menemukan dan mencegat mobil yang ditumpangi dua orang tersebut dan ketika memeriksa mobil itu penumpangnya melepaskan tembakan ke arah polisi, yang kemudian disusul dengan baku tembak antara kedua pihak hingga menewaskan tiga orang.

“Ada tiga orang meninggal dunia dalam baku tembak itu, dua dari pihak kelompok bersenjata dan satu dari kepolisian yakni berinsial WS dengan pangkat brigadir,” kata Leo Bona Lubis.

Jenazah WS sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Poso, dan kini dalam proses evakuasi ke Kota Palu. Sementara jenazah dua penyerang polisi, menurut Leo Bona, masih diidentifikasi.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu