Petani memilah gabah hasil panen di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Selasa(14/11/2017). Sebagai upaya mengantisipasi paceklik, Kementerian Pertanian menargetkan panen padi pada musim ketiga yakni mulai Oktober hingga Desember 2017 mencapai 1 juta ha per bulan dengan beras yang dihasilkan mencapai 3 juta ton per bulan. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah perlu mengatasi alih fungsi lahan dalam rangka untuk mencapai ketahanan pangan karena saat ini luas lahan pertanian dinilai mengalami penurunan akibat kerap dijadikan pembangunan yang tidak terkait dengan produksi pangan.

“Berkurangnya luas lahan pertanian akan berdampak signifikan pada stabilitas pasokan pangan yang sudah ada,” kata Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Assyifa Szami Ilman, Jumat (22/2).

Ilman mengingatkan bahwa jumlah populasi Indonesia terus meningkat, dan peningkatan populasi tersebut juga selayaknya diikuti dengan kebutuhan akan pangan dan perumahan di berbagai daerah.

Padahal, lanjutnya, menurut data BPS, luas lahan pertanian mengalami peningkatan sebesar 3,2 persen selama 2003-2013, kemudian menurun rata-rata 0,5 persen pada tahun-tahun berikutnya.

“Program pencetakan sawah dan pemanfaatan lahan tidur yang menjadi fokus pemerintah saat ini pun sebenarnya perlu memerhatikan bahwa kondisi lahan baru perlu penyesuaian waktu agar bisa memiliki tingkat produktivitas yang sama atau melebihi lahan sawah lama yang terancam alih fungsi,” jelas Ilman.

Artikel ini ditulis oleh: