Denpasar, Aktual.com — Seorang warganegara Australia akan memberi kesaksian kepada Polda Bali soal kelakuan kakak angkat Engeline, Yvonne Caroline Megawe setelah bocah mungil tersebut dikabarkan hilang pada 16 Mei lalu.

Pria yang karib disapa Chris itu mengaku awal ia mengetahui Engeline hilang diculik orang, ia terpanggil untuk membantu. Bantuan itu utamanya untuk mengumpulkan dana tebusan bagi penculik Engeline.

Aktivis dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar, Siti Sapurah menuturkan, pria asal Sidney ini pula yang membuat selebaran Engeline hilang.

Menurut perempuan yang akrab disapa Ipung itu, Chris menawarkan diri membantu Yvonne menemukan Engeline. Ia berjanji menggalang dana untuk tebusan Engeline bagi penculik.

Sejak saat itu, Yvonne terus menghubunginya. Anak pertama Margriet itu menyebut jika ia dihubungi oleh seseorang yang berada di Banyuwangi.

“Katanya Engeline dibawa ke sana dan penculiknya minta tebusan Rp150 juta. Tolong ditransfer,” kata Ipung menirukan pesan singkat Yvonne kepada Chris, Sabtu (4/7).

Tak hanya, itu, Yvonne juga menghubungi Chris perihal keberadaan Engeline. Menurut Yvonne kala itu, sang penculik meminta tebusan Rp40 juta.

“Tapi semua uang itu tidak ditransfer, karena dia (Chris) curiga dengan gelagat Yvonne,” kata Ipung.

Hingga akhirnya Chris meminta seorang rekan yang berada di Denpasar untuk datang ke rumah Engeline di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Denpasar. Dari sana pula ia berkeyakinan jika Yvonne hanya modus meminta uang atas kehilangan Engeline.

“Yvonne bolak-balik menghubungi orang ini. Yvonne ngejar terus orang ini. Hilangnya Engeline sengaja untuk dibisniskan, untuk memberikan uang,” duga Ipung.

Menurut Ipung, Chris terpanggil membantu Yvonne karena peduli. Chris memiliki anak kecil berusia 3 tahun. Ia iba, merasakan kepedihan yang dialami Yvonne.

“Dia (Chris) hanya orang peduli. Dia pikir Engeline benar-benar hilang. Maka dia menawarkan diri untuk menjadi penggali dana. Dia sudah menyiapkan uang pribadi sebesar Rp10 juta untuk membantu,” kata Ipung.

Chris akan memberikan kesaksiannya di hadapan penyidik pada Senin pekan depan, 6 Juli 2015. “Hari Senin dia (Chris) jadi saksi,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: