Jakarta, Aktual.com — Pemerintah diminta serius mengembangkan ekonomi kreatif, agar memiliki daya saing global. Pasalnya, saat ini di tengah pusaran pasar bebas, daya saing Indonesia masih kedodoran, termasuk dari negara tetangga.

“Pemerintah harus mampu mengembangkan ekonomi kreatif yang berdaya saing. Sehingga mereka akan menjadi pemenang persaingan global,” sebut Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Kadir Karding, di Jakarta, Minggu (7/2).

Untuk itu, kepedulian pemerintah memang harus lebih kuat lagi. Pada era pasar bebas ASEAN saat ini, para pengusaha di sektor kreatif atau Usaha Kecil Menengah (UKM), pengusaha lokal dan nasional, jangan sampai dikorbankan.

“Jadi globalisasi itu jangan sampai mengorbankan rakyat kecil,” imbuh dia lagi.

Apalagi saat ini, ditilik dari fundamental daya saing perekonomian posisi Indonesia sangat kedodoran.

“Posisi Indonesia dalam daya saing global di posisi 37 jika melihat dari 12 variable yang digunakan World Economic Forum. Kita kalah sari Singapura atau Malaysia,” tegas Karding.

Sebanyak 12 variabel yang diukur WEF adalah kelembagaan publik dan swasta, infrastuktur, lingkungan makroekonomi, kesehatan dan pendidikan dasar, pendidikan tinggi dan pelatihan, efisiensi pasar barang, efisiensi pasar kerja, perkembangan pasar keuangan, kesiapan teknologi, ukuran pasar, inovasi, dan kecanggihan bisnis.

“Makanya dalam momen MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) ini perlu ada langkah-langkah komprehensif untuk memastikan keunggulan Indonesia di kancah ASEAN atau global,” saran dia.

Artikel ini ditulis oleh: