Ia menilai kondisi itu tercermin dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, misalnya laporan LIPI yang menyatakan bahwa radikalisme ideologi telah merambah dunia mahasiswa melalui proses islamisasi di beberapa organisasi kemahasiswaan.

“Dalam kegiatan yang dilakukan oleh kelompok ini cenderung eksklusif dan berpotensi memecah belah bangsa,” ujarnya.

Ia menilai optimalisasi kontraradikalisasi dan deradikalisasi serta ditambah dengan memperkuat pendidikan multikultural di seluruh jenjang pendidikan sangat diperlukan.

Menurut dia, pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai penghargaan terhadap keragaman budaya, etnis, suku, dan agama tujuannya menumbuhkan sikap yang menghargai dan menghormati perbedaan.

“Hal inilah yang sangat penting untuk tersampaikan dan terinternalisasi kepada generasi muda kita saat ini,” katanya.

Hal itu, kata dia, bukan berarti tidak memperhatikan upaya kesiapsiagaan dengan tetap peningkatan kemampuan aparatur, pelindungan, dan peningkatan sarana prasarana dalam rangka melawan terorisme.

Artikel ini ditulis oleh: