Anggota DPR (dari kiri ke kanan) Charles Honoris, Budiman Sudjatmiko, Diah Pitaloka, Adian Napitupulu dan Maman Imanulhaq memberikan keterangan kepada media terkait kunjungan Pimpinan DPR ke Amerika Serikat di Jakarta, Sabtu (5/9). Dalam kesempatan itu mereka mengkritik keras Pimpinan DPR Setya Novanto dan Fadli Zon yang mengikuti kampanye bakal calon Presiden AS Donald Trump karena dinilai tidak bisa mewakili lembaga dalam kegiatan itu, serta akan membawa permasalahan ini ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR.

Jakarta, Aktual.com – Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko menilai, isu-isu yang memojokkan pemerintah seperti berita hoax, dan kebohongan yang terus digulirkan lawan politik merupakan politik tebar ketakutan demi nafsu ambisi politik kekuasaan. Teknik seperti itu dinamakan firehose of falsehood atau “selang pemadam kebakaran untuk kekeliruan”.

Teknik ini, kata Budiman menggunakan obvious lies atau kebohongan tersurat yang direncanakan untuk membangun ketakutan. Sebagai propaganda, cara-cara ini dinilai sangat efektif sebab memengaruhi bagian otak yang disebut amygdala–bagian otak yang bertanggung jawab untuk mendeteksi rasa takut dan mempersiapkan diri pada kondisi darurat.

Kata Budiman, kebohongan demi kebohongan menjadi bahan bakar kampanye yang dilakukan oleh kubu opisisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dengan cara itu, maka yang terjadi adalah kampanye politik bukan lagi untuk mengabarkan kebenaran, tetapi mengaburkannya.

“Dampak terparah ialah masyarakat akan berada dalam kondisi ketidakpastian karena dibawa ke arus informasi palsu,” tegas Budiman, kepada media, Rabu (26/12).

Cara-cara seperti itu, kata Budiman, dampaknya ialah kerusakan sosial dan politik yang sulit diperbaiki juga akan menyertai kerusakan dalam berfikir positif. Cara FOF, untuk Indonesia, dilakukan dengan mengumpulkan apa yang menjadi ketakutan bagi masyarakat. Dikumpulkan melalui survei kuantitatif. Jadi semua yang ditakuti, semua yang dibenci oleh sebuah bangsa, masyarakat dan kelompok. Itu semua disematkan, itu semua dilekatkan pada lawan.