Anggota Pansus Angket KPK Masinton Pasaribu mengatakan Pansus akan meminta pandangan BPK, terkait penyelidikan atas indikasi temuan penyelewengan penggunaan anggaran institusi KPK. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi III DPR RI, Masinton Pasaribu datangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa (15/8), dengan tujuan meminta klarifikasi soal penyebutan namanya dalam video rekaman pemeriksaan Miryam S Haryani yang diputar dalam persidangan kemarin.

Tapi sayang, maksud ingin menemui pimpinan KPK, Wakil Ketua Pansus Angket KPK itu malah ditemui oleh bagian pelayanan informasi dan komunikasi publik KPK. Lantaran hal itu, politikus PDI-P ini pun kecewa.

“Tanggapan KPK normatif seperti di pengadilan. Kalau seperti itu juga saya sudah dapat jawabannya ketika rapat dengan Komisi III bersama KPK,” sesal Masinton.

Masinton nampaknya masih tidak percaya kalau Miryam benar-benar menyebut namanya sebagai pihak penekan agar tidak membuka skandal pembaahasan anggaran proyek e-KTP di DPR. Dia malah menuding kalau KPK sengaja mengedit video rekaman pemeriksaan Miryam.

“Saya nggak mau fitnah-fitnah terus. Ini jadi nggak sehat. Nah, maka KPK harusnya juga belajar untuk mau transparan, mau terbuka. Saya datang ke sini juga kan transparan,” klaim dia.

Seperti diketahui, dalam persidangan Miryam kemarin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, pihak jaksa penuntut umum memutar video rekaman pemeriksaan di Gedung KPK pada 1 Desember 2016. Dalam video yang diputar itu, Miryam memang menyebut beberapa nama anggota Komisi III DPR saat ini.

Kata Miryam ada anggota Komisi III yang ‘mengancam’ dia supaya tidak membongkar skandal pembahasan proyek e-KTP di Komisi II. Hal itulah yang dipermasalahkan oleh Masinton. Dia merasa Miryam saat pemeriksaan telah diarahkan oleh penyidik.

M. Zhacky Kusumo

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan