Jakarta, Aktual.com — Diisukan terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Politikus PKB Ida Fauziah mengaku menjadi korban ketidak profesionalan pengelolaan kemanan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Pasalnya, pengamanan dalam (pamdal) DPR baru saja mengganti ketuanya, AKBP Herry Adyanto yang menggantikan pamdal karir Tamamudin.

“Tidak profesional kenapa, bayangkan pamdal yang harusnya beri keamanan, ternyata dia tidak mampu lindungi orang,” ujar Ketua Fraksi PKB, Ida Fauziah di DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (10/3).

Ida menegaskan, pengamanan DPR harus ditata ulang. Sebab, selain anggota DPR yang hilir mudik ke gedung parlemen, ada juga pejabat negara dari dalam dan luar negeri.

“Yang masuk DPR kan pejabat negara, DPR, DPD, lembaga, menteri kan juga banyak. Bagaimana keamanan dan perlindungan dijaga? dia tidak tahu KPK atau LPSK. Seolah ditangkap KPK, saya korbannya. Saya kira perlu ditata ulang, jangan pamdal kita seperti ‘Pak Ogah’, keluar masuk dengan beberapa rupiah berapa tamunya,” cetusnya.

Ida pun mengaku tak mengetahui secara persis kronologi isu penangkapan yang terjadi pada Senin (7/3) lalu. Bahkan, ia tak melewati tempat kejadian perkara (TKP) yang dikabarkan ada OTT di basement DPR.

“Saya tidak tahu menahu, saya rapat pagi sampai sore. Saya tidak lewat basement. Bisa bayangkan bagaimana saya klarifikasi, tidak ada sumber dari pamdal, menakutkan kalau tidak tahu,” ungkapnya.

Meski mengaku syok, Ketua Komisi VIII ini enggan melaporkan kesalahan tersebut. Pihak Kesekjenan DPR diminta mengevaluasi pengamanan di gedung lembaga legislatif itu.

“Saya kira sekjen review kemanan DPR di gedung itu. Di gedung DPR ada 560 anggota, DPD 130, belum lagi pejabat yang datang. Kalau pengelolaan seperti ini akan ada korban lain. Saya syok minta ampun,” tuturnya.

Sementara, terkait pamdal yang beberapa waktu lalu sempat mengusir dan menghina wartawan parlemen, Ida mengingatkan kembali kesekjenan untuk mereview kembali Ketua Pamdal yang baru.

“Dia tugasnya beri keamanan saja, sekjen tolong review kembali,” tandas Ida.

Sebelumnya, sempat beredar kabar terkait adanya OTT KPK di Basement Nusantara I Gedung DPR pada Senin (7/3) sekitar pukul 16.45 WIB. Namun, dari informasi yang dihimpun, ternyata rombongan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) yang mendampingi pembantu rumah tangga anggota DPR Ivan Haz.

Artikel ini ditulis oleh: