Jakarta, Aktual.com — Tujuh Megaproyek Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dipastikan akan dibangun. Sebab, telah tersusun dalam rencana strategis atau renstra yang disampaikan oleh Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) di paripurna hari ini, Selasa (1/9).

Ketua BURT Dimyati Natakusumah mengatakan jika dilihat dari sisi ketersediaan sarana dan prasarana yang ada di DPR, kebutuhan terus meningkat namun tidak didukung dengan pembangunan yang signifikan.

Meski mengaku pembangunan agak sulit direalisasikan karena pembangunan fisik sering mendapatkan respon negatif dari publik. Dimyati, menilai pembangunan gedung DPR tetap diperlukan guna menunjang sarana dan prasarana yang kurang.

“Di kompleks gedung DPR masih terdapat beberapa tantangan yang dihadapi, terutama dalam hal penataan ruang. Diakui bahwa rencana tata ruang belum dijadikan acuan bagi pembangunan dengan karakter demokrasi,” ujar Dimyati di DPR, Jakarta, Selasa (1/9).

Politikus PPP ini memandang kawasan kompleks DPR RI masih belum terintegrasi seperti misalnya ruang rapat paripurna yang belum mencerminkan komunikasi dua arah, banyak kawasan yang belum termanfaatkan secara optimal, belum tertatanya lahan parkir, dll.

Untuk itu, lanjutnya, diperlukan penataan ulang dalam suatu grand design kompleks DPR yang dapat diartikan sebagai renstra dalam melakukan pembangunan fisik di kawasan kompleks DPR.

“Dalam renstra, fasilitas yang terdapat dalam penataan frand design adalah keberadaan perpustakaan modern dan museum DPR. Nantinya perpustakaan dan museum yang akan dibangun dan dikembangkan oleh DPR tidak hanya untuk kebutuhan DPR tetapi juga untuk masyarakat luas,” jelasnya

Selain itu, kata Dimyati, DPR juga akan merencanakan pembangunan klinik modern. Nantinya, klinik tersebut dapat mengakomodasi kebutuhan terhadap fasilitas medis, paramedis, dan administrasi secara optimal bagi anggota DPR RI beserta keluarga, pegawai Setjen DPR RI beserta keluarga, tenaga ahli, dan staf administrasi yang berjumlah 10.000 orang.

Berdasarkan kebutuhan tersebut, diperlukan peningkatan sarana dan prasarana serta tenaga medis dan paramedis.

“Seperti fasilitas Instalasi Gawat Darurat (IGD), rehabilitasi medis, radiodiagnostik, laboratorium, instalasi farmasi, dan dokter spesialis,” tandasnya

Seperti diketahui, DPR merencanakan membangun tujuh proyek DPR yakni ruang kerja anggota DPR, alun-alun demokrasi, museum dan perpustakaan, visitor centre, ruang pusat kajian legislasi, serta pembangunan integrasi kawasan tempat tinggal. Pembangunan ini diperkirakan akan menghabiskan dana multiyears sebesar Rp 2,7 triliun hingga 2018.

Artikel ini ditulis oleh: