Pamekasan, Aktual.com – Personel Kodim 0826 Pamekasan, Jawa Timur, berhasil mencegah bentrok dua kelompok pendukung calon kepala desa di Desa Trasak, akibat salah paham.

“Pemicunya karena salah paham, serta adanya penyebaran informasi yang salah,” kata Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Arm Mawardi dalam keterangan persnya di Pamekasan, Rabu (18/11) pagi.

Kedua kelompok yang nyaris bentrok di Desa Trasak, Kecamatan Larangan, itu adalah massa pendukung kades terpilih Supiyanto dan massa pendukung calon kepala desa Suparman.

Peristiwa bentrok itu terjadi Selasa (17/11) malam sekitar pukul 19.00 WIB di Dusun Trasak Daya, Desa Trasak.

Saat itu, massa pendukung calon kepala desa terpilih Desa Trasak, yakni Supiyanto menggelar pesta petasan di sebuah tanah lapang di desa itu.

Tapi oleh tokoh masyarakat setempat pesta petasan itu dibubarkan, karena tak jauh dari lokasi para pendukung kades yang menang berpesta petasan itu, ada warga yang sedang sakit.

Oleh sebagian oknum warga, upaya pembubaran pesta petasan untuk merayakan kemenangan kades terpilih Supiyanto itu, lalu “dipelintir” dan diinformasikan kepada calon kepala desa yang kalah, yakni Suparman, bahwa pendukungnya ada yang dipukul oleh tim pendukung Supiyanto.

Saat mendengar informasi itu, Suparman bersama puluhan massa pendukungnya lalu berangkat ke tanah lapang mencari orang yang memukul itu, dan hendak membalas dendam.

“Warga pendukung Suparman dan diisukan dipukul massa pendukung Supiyanto itu bernama Sudari,” ujar Dandim.

Namun sebelum menuju tanah lapang tempat pendukung kades Supiyanto menggelar pesta petasan, Suparman terlebih dahulu menemui Moh Munif tokoh masyarakat yang meminta pendukung kades terpilih Supiyanto itu membubarkan pesta petasan.

Dari keterangan Moh Munif itu terungkap bahwa di lapangan tidak terjadi pemukulan. Tapi sebagian pendukung Suparman tetap ada yang memaksa untuk menemui pendukung Supiyanto.

“Untungnya anggota kami di lapangan berhasil membujuk pendukung Suparman itu, sehingga mereka mau kembali,” terang Dandim.

Saat itu pula, TNI juga mendatangi rumah kades terpilih Supiyanto dan meminta agar menginstruksikan kepada pendukung supaya tidak menggelar kegiatan yang bisa memancing emosi pendukung calon yang kalah.

“Kepada semua Danramil dan Babinsa, sejak pilkades selesai, kami instruksikan agar meredam semua hal yang berpotensi menimbulkan konflik. Karena gesekan pilkades ini memang sangat kuat di masyarakat,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: