Presiden Joko Widodo meninjau langsung operasi tangkap tangan di Kementrian Perhubungan oleh tim gabungan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya. (ilustrasi/aktual.com)
Presiden Joko Widodo meninjau langsung operasi tangkap tangan di Kementrian Perhubungan oleh tim gabungan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto mengakui adanya “plus-minus” dalam dua tahun kinerja pemerintahan Jokowi-JK. Pemerintahan yang mengusung konsep “Nawacita” itu genap memasuki tahun kedua tepat pada tanggal 20 Oktober nanti.

“Banyak hal yang menunjukkan kebaikan, tapi tentu kekurangan sangat banyak sekali,” ujar Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/10).

Namun, lanjutnya, DPR mengapresiasi pemerintah dengan adanya program-program yang sudah berjalan baik. Misalnya, Tax Amnesty.

“Tapi kita minta juga supaya yang belum baik, ya ditingkatkan,” imbuhnya.

Menurut Agus, yang masih sangat buruk dan harus menjadi perhatian serius pemerintah yakni terkait masalah hukum dan sektor energi. Serta, dibutukan pula perbaikan pada hal-hal ekonomi.

“Banyak yang harus ada perbaikan. Ekonomi masyarakat turun drastis sehingga perlu diperbaiki,” tutur Politisi partai Demokrat ini.

Menyinggung soal sektor energi yang baru saja mendapatkan menteri definitif, Agus menghargai pilihan presiden Jokowi.

Agus berharap Menteri ESDM Ignatius Jonan dan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar bisa bersinergi membangkitkan gairah di sektor energi tersebut. Tentunya, masih dengan pengawasan DPR.

“Sistem kita kan presidensil sehingga presiden punya hak prerogatif untuk tunjuk. Kita apresiasi, tapi juga kita harus koreksi, pas atau tidak,” tandasnya.

Nailin In Saroh

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan