Massa ACT mengajak kepada seluruh elemen masyarakat bersatu untuk terlibat langsung dalam upaya menghentikan bencana asap yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan.

Jakarta, Aktual.com — Ekonom INDEF Berly Martawardaya menjelaskan masih ada tiga permasalahan yang bakal muncul di 2016 setelah membaiknya masalah penyerapan anggaran dari terlambatnya penggabungan kementerian.

“Masih ada tiga masalah yang akan kembali muncul. Tigas masalah ini yang harus dicermati” kata Berly dalam acara diskusi yang bertajuk “Menjaga Ingatan” di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (19/12).

Dosen FEUI ini memaparkan tiga permasalahan tersebut diantaranya adalah masalah bencana kabut asap yang merugikan bangsa hingga Rp200 triliun. Menurutnya, jikalau sampai terulang kembali negara akan merugi Rp200 triliun per tahunnya.

“Harus dicermati. Karena asap negara merugi Rp200 Triliun. Kemaren sudah mulai sepi karena hujan, ini sampai 4 kali. Ya nanti begitu lagi, Rp200 Triliun akan hilang lagi,” ungkapnya.

Selanjutnya adalah permasalahan beras. Berdasarkan data yang disampaikan Berly saat ini ada sekitar 8520 orang miskin. Menurutnya kalau beras tidak tercapai dan terakses di masyarakat, pemerintah hanya akan menambah angka kemiskinan.

“Satu tahun ini terlalu sempit. Itu perlu waktu apalagi anggarannya telat, ya gak mungkin selesai tahun ini. Kita ada target tapi juga ada tahapan. Plus datanya gak bener, perlu juga diperbaiki. Jadi dibutuhkan juga data yang akurat disini,” jelasnya.

Selain itu, permasalahan kegaduhan ekonomi diprediksi bakal kembali terjadi pada tahun berikutnya, misalnya kegaduhan kabinet kerja Jokowi.

“Para menteri harusnya membantu presiden. Jangan hanya menambah masalah,” tandasnya

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka