Jakarta, aktual.com – Petugas Bandara Internasional Juanda, Jawa Timur berhasil mengamankan empat orang penumpang warga China di Airlines C1-751 dengan rincian dari Taiwan transit Singapura. Pasalnya, empat orang Tiongkok itu kedapatan membawa 400 butir proyektil dengan ujung berwarna putih dan merah.

Pengamanan tersebut dilakukan di terminal 2 Bandara Internasional Juanda, Sabtu (23/2) pukul 23.00 wib.

Mengutip dari Kabartoday.com di Jakarta, Minggu (24/2), kronologis kejadiannya tepat pada pukul 22.57 WIB Pesud China Air Lines CI – 751 Landing di Bandara Juanda dari Taiwan Transit Singapura, dan pada pukul 23.00 wib pada saat melewati pemeriksaan XRay Bea Cukai, termonitor barang bagasi salah seorang penumpang tersebut membawa barang yang mencurigakan.

Adapun nama para penumpang China yang diamankan bernama Stephen Partowidjoyo (37), di Identitas tertulis alamat Bukit Pakis Utara 3 / TA-19 RT001 RW007, Surabaya, dengan Nomor Paspor B5417090. Lalu Soeharjo Partowidjoyo, nomor paspor C 1141510, bersama Theresa Van dengan Nomor pasport C 1141270, dan Silvia Indriani Partowidjoyo, Nomor Paspor B 8552758.

Petugas menggeledah secara manual barang yang mencurigakan tersebut dan didapat bungkusan terbalut solasi warna putih yang ditempatkan diantara tumpukan baju sebanyak 5 bungkus.

Bungkusan tersebut berisi proyektil amonisi berjumlah total 400 butir dengan ujung berwarna putih dan merah.

Menurut keterangan petugas Bandara Internasiona Juanda, 100 buah Splitzer Caliber 30 (tertulis dalam label bungkusan), 200 buah Held-X Caliber 30 (tertulis dalam label bungkusan), dab 100 buah Hornady ELD-X Caliber 700 mm (tertulis dalam label bungkusan).

Adapun barang lainnya juga di temukan di dalam koper pelaku 2 buah Styer AUG/MSAR Surpressor Adapter.,1 buah Pelatuk,

Berdasarkan keterangan dari Stephen penumpang asal China itu bahwa proyektil tersebut didapat dari USA dan dibawa ke Indonesia yang akan digunakan untuk hunting/berburu.

Ketika ditanya petugas, Stephen mengaku anggota Perbakin Surabaya, dan proyektil tersebut nantinya akan dirakit lagi, kemudian dimasukan dalam selonsong yang berisi bubuk mesiu.

Pelaku tidak bisa menunjukan surat pengadaan proyektil dari pejabat berwenang kepolisian ataupun Perbakin dan pelaku (Stephen) tidak bisa menunjukan angota Perbakin dengan alasan ketinggalan dirumah.

Untuk menjaga keamanan Negara, maka empat orang penumpang asal China itu beserta barang bukti yang ditemukan langsung dibawa ke kantor KPPBC TMP Juanda untuk pemeriksaan dan proses lebih lanjut.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin