Jakarta, Aktual.com – Kasus kebakaran Rumah Tahanan (Rutan) Malabero, Bengkulu harus diinvestigasi secara mendalam. Setelah muncul dugaan bahwa kejadian yang menewaskan lima orang tahanan itu dilatarbelakangi peredaran narkoba di dalam rutan.

Usulan itu disampaikan Anggota Komisi III DPR RI, M Nasir Djamil agar diketahui dengan jelas penyebab kebakaran. “Sehingga kita tidak berandai-andai dan tidak menebak-nebak peristiwa itu,” ujar politisi PKS itu, Sabtu (26/5).

Untuk investigasi, menurut dia Pemerintah perlu melibatkan Komnas HAM. Juga dilakukan evaluasi atas bangunan lapas, dan memindahkan tahanan bermasalah.

Dia juga menyoroti kondisi rutan di Indonesia yang penghuninya melebihi kapasitas. Tidak berimbang dengan jumlah petugas, sehingga minim pengawasan.

Terpisah, faktor lemahnya pengawasan di dalam rutan juga disampaikan kriminolog Priyo Jatmiko. Adanya aksi tahanan melakukan pembakaran rutan, menurut dia, menunjukkan hal itu. “Berarti selama ini pengawasan di Rutan kurang ketat,” kata dia, Sabtu (26/3).

Dia juga menilai perlawanan dari pelaku dan jaringan narkoba dalam rutan semakin menguat. Parahnya lagi, kata dia, sangat mungkin ada ‘kongkalikong’ antara penghuni dengan petugas di rutan untuk peredaran narkoba. Ditegaskan dia, petugas harus perketat keamanan dalam rutan. Sebab tidak mungkin ada tahanan melakukan pembakaran tanpa sebab.

(Baca: Rutan Malabero Terbakar, 250 Tahanan Dievakuasi)

(Baca: Rutan Negara Malabero Kebakaran, Lima Tewas)

Artikel ini ditulis oleh: