Presiden Joko Widodo (kedua kiri) dan Ibu Negara Ny. Iriana Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Dirut PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Katarina Denni Wisnu Wardani (kiri) dan General Manager TPPI Masputra Agung (kanan) berjalan meninjau Kilang Minyak TPPI di Tuban, Jawa Timur, Rabu (11/10). PT Pertamina (Persero) menyebutkan pengoperasian kembali kilang minyak TPPI tersebut dapat menghemat devisa sebesar 2,2 miliar Dolar AS setahun karena mampu mengurangi impor BBM dan LPG. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/ama/15.

Jakarta, Aktual.com – Proyek Kilang Tuban yang merupakan salah satu proyek prioritas pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) masih belum kelar pengerjannya. Padahal penanganan proyek itu telah direncanakan oleh PT Pertamina dilakukan pada Juli tahun ini.

Proyek yang menelan dana investasi sekitar Rp 199,3 triliun ini dicanangkan untuk memenuhi tuntutan peningkatan konsumsi BBM nasional serta mendorong ketahanan energi.

Dalam laporan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mengungkapkan, Tim Teknis PT Pertamina dan Tim Teknis Pemprov Jawa Timur sesungguhnya telah melakukan site visit dan mencapai kesepakatan bahwa Pelabuhan Tanjung Awar–Awar akan dibangun di sebelah barat TPPI dan biaya pengadaan tanah akan ditanggung oleh PT Pertamina.

“DJKN telah menerbitkan Surat Persetujuan Kerjasama Pemanfaatan (KSP) BMN lahan KLHK, yang dilanjutkan dengan pembuatan perjanjian KSP antara KLHK dan PT Pertamina. AMDAL mulai dilakukan bulan Desember 2016, dan ditargetkan selesai bulan Juni 2017. Groundbreaking ditargetkan bulan Juli 2017,” ungkap laporan KPPIP pada semester I 2017 ditulis, Rabu (27/9).

Adapun skema pendanaan Proyek Kilang Minyak Tuban dilakukan secara Business-to-Business antara PT Pertamina dan Rosneft sebagai investor. PT Pertamina melakukan penandatanganan kerjasama dengan Rosneft pada tanggal 26 Mei 2016 sedangkan JV agreement-nya antara Rosneft dengan PT Pertamina ditandatangani pada 5 Oktober 2016. kemudian Basic Feasibility Study telah selesai dilakukan pada Januari 2017.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Wisnu