Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (kedua kiri), melakukan pemeriksaan pasukan saat memimpin upacara pengangkatan warga kehormatan Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) TNI AU di Markas Komando Korpaskhas, Lanud Sulaiman, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (9/11). Selain menerima penobatan sebagai warga kehormatan Korpaskhas, Menhan Ryamizard Ryacudu juga meninjau sejumlah alutsista yang dimiliki Korpaskhas Lanud Sulaiman. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/aww/15.

Jakarta, Aktual.com – Kondisi geopolitik Indonesia yang menghubungkan geografi tanah air dan kondisi dalam negeri kini sampai pada titik dimana pemerintah mengubah budaya strategi yang selama ini cenderung melihat ke dalam.

“Geopolitik Indonesia berada di sebuah titik penting untuk mengubah ‘strategic culture’ yang cenderung ‘inward looking’ atau melihat ke dalam menjadi ‘outward looking’ atau lebih memandang ke luar,” kata Gubernur Lemhanas, Letjen. (Purn) Agus Widjojo usai memberikan sambutan pada Jakarta Geopolitical Forum di Jakarta, Jumat (19/5).

Menurut dia, jika strategi nasional terlalu berorientasi ke dalam maka dinamika yang terjadi di dunia akan dilihat seolah-olah sebagai teori konspirasi dimana ada kekuatan-kekuatan luar yang mempengaruhi Indonesia.

Dia melanjutkan bahwa demikian juga sebaliknya jika orientasi strategi budaya terlalu berorientasi ke luar atau “outward looking” maka batas-batas negara akan berkurang.

“Bukan berkurang secara fisik geografi tapi lalu lintas dan gagasan cara berpikir. Maka kita lupa dengan kondisi dalam negeri,” jelas Gubernur Lemhanas.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan