Sidang tersebut beragendakan keterangan empat orang saksi, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik, Ketua Fraksi Hanura DPRD DKI Muhammad Ongen Sangaji, dan Ketua Fraksi PKS Selamat Nurdin.

Jakarta, Aktual.com-Juru bicara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Miryam S Haryani menepis kabar jika Politisi Golkar Nusron Wahid dilengserkan dari jabatan Ketua Tim Pemenangan.

Menurutnya, itu hanyalah soal perombakan ketua lantaran bergabungnya PDIP ke dalam partai-partai pendukung Ahok. Lagipula, PDIP juga memiliki kursi terbanyak di DPRD DKI. Ketimbang Hanura, Golkar dan NasDem.

Miryam pun menuturkan, 4 koalisi partai pendukung tersebut akan membahas persoalan ketua tim pemenangan pada esok, Jumat, (30/9) sore. Setelah pada Selasa sore kemarin dibatalkan.

“Memang ada reposisi. Ini belum final. Besok kita rapat 4 partai dengan PDIP. Jadi itu hanya satu dua orang aja, keseluruhan enggak,” ujar Miryam di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/9).

“Pucuk pimpinan enggak masalah siapa ketua, siapa sekretaris. Yang penting Ahok menang,” tambah Politisi partai Hanura itu.

Menyinggung munculnya nama Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul dari internal PDIP sebagai Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Miryam menilai posisi tersebut lebih cocok diisi Prasetyo Edi Masduki. Sebab, Ketua DPRD dari PDIP itu sudah mumpuni dan berpengalaman sebagai Katim Pemenangan Pilkada DKI.

“Saya rasa lebih cocok si Pras ya. Kan dia pernah jadi tim pemenangan Jokowi. Kalau Bambang Pacul kurang menguasai jagad. Si pras lebih cocok. Kalau memang mau dari PDIP,” ungkap Ketua Umum Srikandi Hanura ini.

Jika Prasetyo dipilih Hanura, Artinya partai pimpinan Wiranto ini telah sepakat dengan usulan yang juga dicetuskan Partai Golkar. Dimana, beberapa waktu lalu Korbid Polhukam DPP Partai Golkar, Yorrys Reweyai menyebut nama Prasetyo sebagai Katim Pemenangan.

“Iya si Pras aja kalau mau ganti. Jubir nya yang jangan ganti, bu Miryam aja,” pungkasnya.

Oleh: Nailin In Saroh

Artikel ini ditulis oleh: