“غَدَا رَسُولُ اللَّهِ صلى اللهعليه وسلم مِنْ مِنًى حِينَ صَلَّى الصُّبْحَ صَبِيحَةَ يَوْمِ عَرَفَةَ حَتَّى أَتَى عَرَفَةَ فَنَزَلَبِنَمِرَةَ وَهِىَ مَنْزِلُ الإِمَامِ الَّذِى يَنْزِلُ بِهِ بِعَرَفَةَ حَتَّى إِذَا كَانَ عِنْدَ صَلاَةِ الظُّهْرِ رَاحَرَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مُهَجِّرًا فَجَمَعَ بَيْنَ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ ثُمَّ خَطَبَالنَّاسَ ثُمَّ رَاحَ فَوَقَفَ عَلَى الْمَوْقِفِ مِنْ عَرَفَةَ”

Artinya: “ Baginda Rasulullah SAW berjalan dari Mina setelah shalat subuh hari Arafah hingga sampai ke Arafah, baginda turun di Namirah yang perupakan tempat peristirahatan imam ketika di Arafah sampai waktu shalat dhuhur, kemudian Rasulullah SAW bergegas untuk menjama’ shalat dhuhur dan asar, lalu berkhutbah dan melanjutkan berjalan ke Arafah untuk wuquf“(HR. Abu Dawud).

Nama Mina adalah diambil dari kata yumna yang berarti ditumpahkan, karena memang disinilah ditumpahkan darah-darah qurban, sebagaimana juga dikatakan bahwa alasan penyebutan Mina ini adalah karena adanya manusia yang berkumpul di tempat ini.

Mina berada diantara Mekah dan Muzdalifah dengan jarak sekitar 7 KM, atau sekitar 4KM jika melalui terowongan. Disinilah para jama’ah haji menginap pada malam 9-11-12 bagi mereka yang terburu-buru, dan juga malam 13 bagi yang menta’khirkan.

Mina adalah termasuk masy’ar yang berada di dalam batas tanah haram, tempat dimana Nabi Ibrahim AS melempar jumrah dan menyembelih domba sebagai ganti anaknya Nabi Ismail AS, dan disinilah terdapat masjid khif, tempat melempar jumrah yang tiga, dan disini pula terjadi peristiwa yang dinamakan dengan bai’atul ‘aqabah al ‘ula dan at tsaniyyah (pengambilan sumpah janji gelombang pertama dan kedua dari kaum anshar), serta disinilah Allah menurunkan surat An Nashr ketika haji wada’….Wallahu A’lam….bersambung

Laporan: Abdullah Alyusriy

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid