Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Wardjio berbicara saat jumpa pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Kamis (27/9). RDG BI memutuskan menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,50%. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebutkan bahwa hasil lelang sukuk Bank Indonesia atau SukBI pada minggu ini mencapai Rp3 triliun.

“Alhamdulillah untuk sukuk BI tenor satu minggu hasil lelang minggu ini Rp1,2 triliun. Kemudian untuk dua minggu Rp1,8 triliun sehingga minggu ini kami totalnya Rp3 triliun,” ujar Perry saat ditemui awak media usai ibadah shalat Jumat di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat (28/12).

Perry menuturkan, bank sentral sengaja membuka sukuk dengan tenor pendek terlebih dahulu mengingat menjelang akhir tahun bank-bank masih membutuhkan likuiditas untuk operasionalnya. Namun pada awal tahun depan, bank sentral akan menyediakan sukuk dengan tenor yang lebih panjang.

“Insya Allah nanti pada Januari, waktu likuiditas lebih baik, kami juga akan buka tenor-tenor yang lebih panjang. Kami akan buka tenor satu bulan dan juga kami perpanjang tiga bulan,” kata Perry.

Untuk tenor enam bulan, sembilan bulan, dan 12 bulan, BI tetap menyediakan instrumen Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS).

“Sementara itu untuk tenor-tenor operasi moneter syariah enam, sembilan, dan 12 bulan, kita gunakan SBI syariah, tetap kami gunakan seperti itu,” ujarnya.

SukBI merupakan instrumen baru yang ditujukan untuk menjaga likuiditas dalam operasi moneter syariah. SukBI tidak punya target pencapaian karena memang tidak ditujukan untuk menghimpun dana untuk proyek.

SukBI dinilai bisa membantu bank syariah agar lebih mandiri. Dengan instrumen pengelolaan likuiditas yang lebih banyak, sehingga operasional bank tidak tergantung kepada pihak lain.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: