Situasi politik dalam negeri Suriah semakin pelik tatkala Amerika Serikat dan Rusia turut campur dalam proses perundingan perdamaian antara pemerintah Assad dan kelompok yang disebut sebagai pemberontak.

Sementara itu, alasan pemboikotan Qatar tercermin dalam 13 tuntutan yang diajukan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir, di antaranya adalah pemutusan hubungan dengan Iran, menghentikan dukungan bagi Ikhwanul Muslimin, menutup Tv Al Jazeera, menutup semua pangkalan militer Turki di Qatar, dan penyerahan semua teroris yang ditunjuk di wilayahnya.

Qatar telah menepis semua tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa hal itu adalah sesuatu yang tidak masuk akal. Namun demikian, pengucilan atas negara kecil seluas 11.571 kilometer persegi di Teluk Persia (Arab) tersebut masih berlangsung, walaupun Amerika Serikat melalui Menteri Luar Negeri Rex Tillerson telah berupaya membujuk empat negara Arab untuk mengakhiri boikot Qatar.

Jalan buntu perdamaian Perundingan damai untuk menyelesaikan konflik Palestina sudah dimulai sejak Resolusi 242 yang disahkan pada 22 November 1967 dan selanjutnya menjadi prinsip bagi rencana perdamaian berikutnya.

Namun, bukan hanya ketidakpatuhan Israel atas resolusi yang dikeluarkan oleh PBB dan ketidakadilan keputusan perundingan yang merugikan penduduk Palestina yang membuat perundingan damai selama ini tak kunjung mendamaikan peperangan di Palestina, tapi juga tindakan semena-mena Israel yang merangsek wilayah berdaulat Palestina dengan membangun permukiman ilegal dan menguasai sumber-sumber air bersih.

Kegagalan perundingan damai juga terjadi pada proses perundingan antara pemerintah Assad dan kelompok-kelompok perlawanan. Kerumitan proses ini semakin diperburuk dengan keterlibatan Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis. Pada Agustus 2013, menyusul laporan mengenai penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Suriah, pemerintah AS meluncurkan serangan udara terbatas terhadap pasukan Assad.

Sementara itu, krisis Qatar juga masih tampak suram. Negara-negara pemboikot tetap pada pendiriannya bahwa sikap politik Qatar yang (menurut mereka) mendukung terorisme dan bersahabat dengan Iran dapat mengancam keamanan dan kestabilan di kawasan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby