AS sekali lagi berada dalam pusaran proses mendamaikan krisis Qatar karena masalah politik di wilayah ini dikhawatirkan berdampak pada operasi militer dan kontraterorisme mereka. Qatar menyediakan Pangkalan Udara Udeid sebagai fasilitas militer AS terbesar di Timur Tengah, tempat pesawat koalisi pimpinan AS melakukan penyerangan melawan ISIS di Suriah dan Irak.

Kepemimpinan Ditimbang dari segi geo-sosio-kultural historis, konflik yang terjadi di tiga negara di kawasan Timur Tengah itu seharusnya dapat dengan mudah diselesaikan, bahkan sangat bisa dihindari karena sebelum peristiwa-peristiwa itu muncul di wilayah ini yang pernah bersatu dan hidup dalam kesejahteraan dan kemuliaan di bawah pemerintahan Khilafah Islamiyah yang menjalankan Syariat Islam, termasuk yang berkaitan dengan masalah muamalah pada lingkup masyarakat yang plural dan di tingkat negara.

Hal ini berarti, walau masyarakat di Timur Tengah terdiri atas beragam etnis dan kepercayaan, perbedaan tersebut dapat melebur dalam satu kesepakatan untuk setia pada pemimpin tertinggi Khalifah dan kerelaan hidup yang diatur dalam sistem kehidupan yang bersandar pada ajaran Islam.

Pada kerangka negara Khilafah, perselisihan yang muncul di tengah masyarakat atau ketidaksepahaman antara masyarakat dan penguasa diselesaikan dengan mekanisme persaksian, pembuktian, dan pengadilan Islam oleh pihak keamanan dan hakim yang bekerja dengan mengacu pada Al-Qur’an dan As-sunnah.

Salah satu kunci keberhasilan Khilafah Utsmaniyah sebagai peradaban yang paling berumur panjang di dunia adalah sistem kekuasaan dan kepimimpinan yang sangat terpusat dan tidak terbelah dalam tiga struktur eksekutif, legislatif dan yudikatif.

Namun, pelemahan ideologi Islam dalam negara Khilafah oleh tokoh-tokoh pergerakan nasionalisme di wilayah-wilayah Turki Utsmaniyah yang mendapat dukungan dana dan pasukan dari bangsa imperalis barat (terutama Inggris dan Prancis) dan serangan dari luar (terutama setelah Khilafah Utsmaniyah terlibat dalam Perang Dunia I) menjadi faktor yang mempercepat kejatuhan Khilafah Islam pada Maret 1924.

Ibarat sebuah vas porselin yang pecah berkeping-keping, demikian juga dengan bangunan negara Khilafah Islam yang runtuh dan menyisakan sekitar 40 negara yang, secara ideologi dan politik, tidak lebih kuat dibandingkan induknya terdahulu karena wilayah-wilayah ini sebenarnya adalah hasil pembagian bangsa barat imperialis yang sejak awal mencoba menguasai mereka.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby